Hidup
memang tidak selalu sesuai dengan apa yang diinginkan. Tidak semua yang kita
rencanakan dapat terjadi atau berjalan dengan baik. Akan selalu ada kendala dan
masalah dalam setiap jalan kehidupan manusia. Kendala dan masalah tersebut
merupakan ujian dari Allah swt untuk setiap hamba – hambaNya. Ketidak sesuaian
antara apa yang diharapkan dengan hasil yang didapatkan bisa jadi merupakan
cara Allah swt untuk memberikan yang lebih baik dari yang kita harapkan
dihadapan Allah swt atau cara Allah menjaga kita dari hal – hal yang buruk
dimata Allah swt.
diwajibkan atas kamu berperang,
Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh Jadi kamu membenci
sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai
sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak
mengetahui. (QS Al Baqarah :216)
Untuk
mengahadapi semua itu diperlukan kesabaran. Sabar menghadapi masalah yang
datang, sabar menghadapi hasil yang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan
karena kita tahu Allah swt akan
memberikan hasil yang jauh lebih baik lagi kedepannya. Karena kesabaran
merupakan salah satu cara untuk mendapatkan pertolongan dari Allah swt :
Hai orang-orang yang beriman,
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu[99], Sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang sabar. (QS Al baqarah :153)
Seseorang
yang pribadinya dihiasi dengan kesabaran akan menjadi pribadi yang menawan.
Seseorang yang menghiasi hari – harinya dengan kesabaran maka ia akan menjadi
orang yang kokoh dan tegar dalam menjalani hidup. Seseorang yanng hari –
harinya penuh dengan kesabaran maka ia akan menjadi prang yang dekat dengan
Allah swt. Sebaliknya orang – orang yang tidak memiliki kesabaran dalam diinya,
orang – orang yang dari tutur katanya,tidak mencerminkan kesabaran dalam
perbuatannya akan kehilangan pesona keindahan dalam dirinya.
Setidaknya
seseorang harus memiliki kesabaran didalam 3 (tiga) hal. Yaitu, sabar dalam
meluuskan niat, sabar dalam menjalankan proses dan yang terakhir sabar dalam
menghadapi hasil yang didapatkan. Dengan memiliki kesabaran seseorang akan
dapat menjalani kehidupan dengan tenang. Karena dia akan merasa dekat dengan
Allah swt, karena ia yakin bahwa Allah wt akan memberikan yang terbaik baginya
setelah ia menjalani semua usaha dengan semaksimal mungkin. Dengan kesabaran
sesorang merasa yakin bahwa apapun hasil yang dia dapatkan merupakan yang
terbaik baginya dimata Allah swt.
Yang
pertama, sabar dalam meluruskan niat diperlukan karena Allah swt hanya menerima
amal atau perbuatan yang disertai dengan niat yang lurus karena Allah swt.
Karena sesungguhnya semua amal perbuatan itu tergantung pada niatnya. Dan niat
memiliki posisi penting dalam penerimaan sebuah amal yang dilakukan oleh manusia.
Sebuah pekerjaan yang baik tetapi diawali dengan niat yang salah maka
pekerjaannya tersebut akan sia – sia. Jadi, sebelum melakukan sesuatu
perhatikan niat kita. Luruskanlah niat disetiap awal kita hendak melakukan
sesuatu. Niat yang lurus adalah niat yang ditujukan kepada Allah swt.
Ingin
sekolah atau kuliah luruskan niat, untuk apa kita bersekolah atau kuliah?
Kuliah untuk mencari keridhoan Allah swt. Kuliah agar mendapatkan ilmu yang
dapat digunakan untuk mencari keridhoah Allah swt dengan cara menggunakan ilmu
yang didapatkan untuk kebaikan dan memberikan manfaat bagi orang banyak.
Ingin
membeli kendaraan bermotor yang mahal dan mewah maka kita juga harus meluruskan
niat untuk apa kita membeli kendaraan tersebut. Jangan sampai kita membeli
sebuah kendaraan hanya untuk pamer dengan oang – orang, jangan sampai kita
membeli kendaraan untuk sesuatu yang sia – sia bahkan untuk sesuatu yang
membawa keburukkan.
Ketika
ingin menjadi seorang pejabat, tanyakan niat kita untuk apa menjadi pejabat.
Untuk apa kita mengejar sebuah posisi atau jabatan. Kalau niatnya sekedar ingin
mendapatkan kekuasaan, kalau niat ingin mendapatkan harta, kalau niat menjadi
pejabat hanya ingin dipuji dan hanya ingin dihormati oleh orang – orang.
Sebaiknya jangan menjadi pejabat, karena kalaupun berhasil menjadi pejabat
semuanya tidak akan barokah. Harta, kekuasaan, kehormatan dan lain – lain tidak
akan mendapatkan kebrkahan karena diawali dengan niat yang tidak baik.
Bersabar
dalam menjaga kelurusan niat dalam melakukan pekerjaan akan menentukkn
bagaimana proses dalam menjalani pekerjaan tersebut dan juga pastinya hasil
yang didapatkan. Sebuah pekerjaan yang diwalai dengan niat yang salah tidak
akan mungkin dijalani dengan sebuah proses yang benar dan hasilnya pun tidak
akan baik dimata Allah swt, tidak akan membawa hasil yang berkah. Orang yang
mengawali pekerjaannya dengan niat yang lurus saja nelum tentu dapat terhindar
dari cara – cara yang buruk dalam melakukan pekerjaannya apalagi orang – orang
yang mengawali pekerjaan dengan niat yang salah tentunya akan amat sangat sulit
mendapati orang tersebut melakukan dengan cara – cara yang baik dan benar.
Belajar
atau sekolah misalnya, jika diawali dengan niat yang salah bukan karena Allah
wt, maka dalam prosesnya pun akan ternoda dengan perbuatan yang tidak baik.
Dalam prosesnya akan diwarnai dengan tindakan – tindakan curang seprti
mencontek, kerja sama dalam ujian, membeli bocoran soal dan lain – lain.
Sehingga hasil yang didapatkan, nilai yang keluar dan gelar yang diraih tidak
berkah dimata Allah swt. Boleh jadi kita memiliki gelar akademik setelah kuliah
bertahun – tahun, namun ternayata dihadapan Allah gelar tersebut tidak bernilai
apa – apa karena diraih dengan niat dan proses yang salah. Dan masih banyak
contoh lainnya yang dapat dikemukakan mengenai dampak dari lurusnya niat
terhadap proses yang dijalani dan hasil yang didapatkan.
Selanjutnya
setelah kita bersabar dalam meluruskan niat, maka yang diperlukan dan harus
dilakukan oleh seorang muslim adalah bersabar dalam menjalankan proses dan
usaha. Sabar dalam usaha adalah kita bersabar menghadapi setiap “kerikil”
masalah dan kita bersabar dalam melewati “tebing” yang muncul dalam perjalanan
hidup kita. Bersabar dalam berproses berarti sabar dalam menantikan akhir dari
sebuah proses yang panjang karena kita yakin bahwa Allah swt akan memberikan
sesuatu diwaktu yang tepat.
Bersabar
dalam berproses menghindari kita dari sifat tergesa – gesa dalam mendapatkan
hasil. Banyak orang yang tergesa – gesa ingin menikmati hasil dari setiap
proses yang dijalaninya, padahal belum tentu apa yang kita anggap baik adalah
hal yang baik dimata Allah swt.
Padahal
kalau kita sadari sebenarnya menikmati hasil sangatlah singkat waktunya, yang
lama adalah proses. Kita tidak bisa menikmati hasil dalam waktu lama karena
hasil hanya dapat dinikmati dalam waktu singkat, jauh lebih singkat
dibandingkan proses. Ibu hamil contohnya, melahirkannya tidak akan selama
proses kehamilan. Dan ibu – ibu biasanya akan sangat menikmati poses kehamilan
itu sendiri. Seandainya seoang ibu yang sedang hamil tidak memiliki kesabaran
dalam proses kehamilannya, tergesa – gesa ingin segera melahirkan akan sangat
fatal dampaknya.
Kesabaran
dalam menjalani proses menunjukkan kualitas pribadi seorang muslim dalam
menjalani ujian dari Allah swt. Setiap kebaikan yang kita lakukan pasti akan
menimbulkan hal – hal buruk disekelilinginya yang dapat merusak perbuatan baik
yang kta lakukan. Logikanya jika kita menanam padi, pastinya akan tumbuh rumput
– rumpur liar disekitarnya. Begitu juga dalam menjalani proses untuk mencapai sesuatu,
pasti akan timbul masalah yang bisa
merusak hasil yang kita dapat jika kita tidak memiliki kesabar4an dalam
menghadapinya.
Masalah
dan ujian dalam proses kehidupan adalah sesuatu hal yang pasti dihadapi. Karena
ujian dan masalah merupakan sebuah proses pembuktian keimanan seorang muslim. Karena
keimanan tidak hanya diyakini dalam hati dan diucapkan dengan lisan tetapi juga
terejawantahkan dalam amal perbuatan. Dan orang – orang yang sabar dan berhasil
menjalani ujian dengan baik itulah orang – orang yang teruji keimanannya.
Alif laam miim. Apakah manusia itu
mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : "Kami telah
beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah
menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui
orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.
(Al ankabut : 1 – 3)
Ujian
dalam menjalani proses itu adalah sebuah keniscayaan. Bukan bagaimana agar
tidak mendapatkan masalah dalam menjalani proses tetapi bagaimana bisa
menikmati proses yang dijalani dengan kesabaran sehingga hasil yang didapatkan
akan maksimal, minimal keberkahan dari Allah swt telah kita dapatkan dengan
kesabaran kita.
Yang
terakhir, ketika kita telah mampu menjaga kelurusan niat, bersabar dalam
menjalani proses, maka seorang muslim harus memiliki dan harus mampu bersabar
dalam menghadapi hasil yang didapatkan.
Setiap
orang pasti ingin mendapatkan hasil yang terbaik. Namun sayangnya banyak orang
yang mengukur hasil terbaik menurut prasangka dan tolak ukur mereka. Sehingga muncul
anggapan dalam benak mereka bahwa hasil yang terbaik adalah minimal yang sesuai
dengan mereka harapkan dan sesuai dengan yang direncanakan. Kurang dari itu
merupakan hasil yang tidak baik.
Padahal
kalo kita sadari bahwasanya pandangan manusia itu sangatlah sempit, terlebih
untuk memandang apakah sesuatu itu baik baginya atau merupakan hal yang buruk
baginya. Sehingga untuk ukuran apakah sebuah hasil itu baik atau buruk maka
yang kita gunakan adalah penilaian dari Allah swt, karena bashirah atau
pandangan Allah swt jauh lebih luas dan pasti kebenarannya dibandingkan dengan
manusia.
diwajibkan atas kamu berperang,
Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh Jadi kamu membenci
sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai
sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak
mengetahui. (QS Al Baqarah :216)
seorang
pelajar atau mahasiswa yang telah belajar dengan baik ketika hendak menghadapi
ujian dan ketika ujian dilaksanakan ia menjalaninya dengan jujur tanpa ternodai
sedikitpun kecurangan. Namun, ternyata nilai yang didapatkan kecil bahkan
paling kecil diantara teman – teman lainnya. Seorang muslim yang memiliki
kesabaran dalam menyikapi hasil yang didapatkan maka akan timbul dua sikap
dalam dirinya.
Pertama
melakukan evaluasi terhadap dirinya. Seorang yang memiliki kesabaran dalam
menyikapi hasil akan terhindar dari sikap menyalahkan orang lain, ia akan
selalu menginstrospeksi dirinya sendiri tidak menyalahkan orang lain. Yang kedua
orang yang mampu bersabar dalam menyikapi hasil tercermin dalam pikiran
positifnya terhadap Allah swt. Ia yakin bahwa ketika ia telah melakukan
segalanya dengan baik, maka Allah swt akan memberikan hasil yang terbaik. Tidak
hanya terbaik dimata manusia tapi juga terbaik dimata Allah. Dan terbaik dimata
Allah swt itulah yang seharusnya dicaro oleh umat islam.
Semoga
kita menjadi pribadi yang dipenuhi dengan kesabaran sehingga mampu membuat kita
menjadi pribadi yang menawan, menjadi pribadi yang mempesona dan selalu
memiliki sikap optimis dan key6akinan dalam mnejalani kehidupan dan segala
ujian dari Allah swt yang ada dalam kehidupan ini. Semoga kita semua menjadi
pribadi – pribadi yang memiliki kesabaran sehingga keluarga kita, lingkungan
kita dan negara kita menjadi lebih baik lagi.
No comments:
Post a Comment