Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka
Barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia
berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu
pada hari-hari yang lain. dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya
(jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi Makan seorang
miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan[114], Maka
Itulah yang lebih baik baginya. dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di
dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang bathil). karena itu, Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat
tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan
Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah
baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang
lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran
bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah),
bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa
apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala
perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada
dalam kebenaran.
(QS
Al Baqarah 183 – 186)
Ramadhan
adalah sebuah momentum besar bagi umat islam dimana dalam sejarahnya dibulan
ini lah untuk pertama kalinya Al Qur’an sebagai petunjuk bagi umat islam
diturunkan. Dan dibulan ini pula seluruh orang yang beriman diwajibkan untuk
menjalankan ibadah puasa kecuali orang – oang yang mendapatkan keringanan
seperti yang dijelaskan dalam Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 185.
Setidaknya
ada 3 hal yang haus dicapai oleh seorang muslim dalam menjalankan ibadah
puasanya selama bulan ramadhan seperti yang tergambarkan didalam surat al baqarah
ayat 183 s/d 186.yaitu agar menjadi orang – orang yang betakwa, menjadi orang –
orang yang bersyukur dan menjadi orang –
orang yang berada didalam kebenaran. Itulah tiga tujuan yang harus dicapai oleh
orang – orang yang beriman dalam menjalankan puasanya.
Ramadhan
adalah salah satu proses dari perbaikan diri seorang muslim bukan puncak ibadah
yang dilakukan orang muslim. Sukses atau tidaknya seorang muslim menjalankan
ibadah puasa dibulan ramadhan tidak hanya diukur hanya dengan apakah mampu
berpuasa sebulan penuh, berapa kali khatam membaca al qur’an atau menjalankan
ibadah shalat malam dengan rutin. Tetapi lebih dari itu, seorang muslim yang
menjalani ibadah puasa harus mampu mendapatkan ketiga hal diatas yaitu menjadi
orang yang bertakwa, menjadi orang yang bersyukur dan menjadi orang yang berada
dijalan kebenaran.
Hasil
dari seorang yang berpuasa akan terlihat di sebelas bulan selain bulan
ramadhan. Bagaimana seorang manusia menjalani kehidupannya dibulan ramadhan,
tetapi juga sejauh mana ramadhan nantinya mampu merubah kehidupannya setelah
ramadhan kearah yang lebih baik lagi. Karena kita mungkin tidak hidup hanya
dibulan ramadhan. Oleh karena itu sangat penting bagi kita tetap menjaga
keimanan dan ketakwaan diluar ramadhan.
Ramadhan
adalah sarana pelatihan dan perbaikan bagi diri kita, maka sudh seharusnya ada
sebuah peningkatan dari kualitas diri seorang muslim yang menjalankan ibadah
puasanya. Setelah ia keluar dari “training center” bernama “ramadhan” selama
sebulan penuh, sudah seharusnya ia menunjukkan sebuah peningkatan kualitas diri
dari sebelum ia masuk dan menjalankan ibadah puasa dibulan ramadhan.
Peningkatan
kualitas diri ini akan kita raih bilamana kita benar – benar serius dalam
menjalani ibadah puasa ini. Bersungguh – sungguh dalam membiasakan diri
melakukan ibadah – ibadah harian. Karena ketika kita telah mampu membiasakan
diri dengan amalan harian dibulan ramadhan maka tidak akan sulit untuk
membiasakannya dibulan – bulan laindiluar ramadhan.
Disnilah
kita benar – benar dilatih untuk membiasakan diri dalam beribadah kepada Allah
swt. Tidak hanya dilatih untuk terbiasa beribadah kepada Allah swt. Dibulan ini
juga kita dilatih untuk berdisiplin diri dalam menjalankan segala aktivitas
kita termasuk aktivitas ibadah kita. Kita dilatih untuk disiplin waktu makan
kita, dan sangat penting bagi kita untuk menerapkan kedisiplinan ini diluar
bulan ramadhan.
Inilah
bulah dimana kita di tarbiyah dengan ibadah – ibadah kita, kita dilatih agar
mampu menjadi pribadi yang disiplin dan semua itu hanya akan mampu kita jalani
dan “menular”kan semangat dibulan ramadhan dengan kesungguhan dan keikhlasan
didalam diri. Kita mesti bersungguh – sungguh agar kebaikan – kebaikan yang ada
dibulan ramadhan mampu kita lakukan diluar bulan ramadhan. Itulah kemenangan yang
diraih oleh seorang muslim.
Menjadi
orang yang bertakwa, menjadi orang yang bersyukur dan menjadi orang yang berada
didalam kebenaran itu tidak hanya selama orang menjalankan ibadah puasa dibulan
ramadhan. Tetapi ketiga hal itumerupakan hasil yang terlihat diluar bulan
ramadhan setalah orang – orang yang beriman menjalankan ibadah puasa selama
sebulan penuh. Maka sekali lagi disampaikan berhasil atau tidaknya seseorang
menjalani ibadah puasa bukan hanya dilihat dari selama ia menjalani ibadah
puasa tapi juga kepada sejauh mana ibadah – ibadah yang dilakukannya dibulan
ramadhan mampu merubah dirinya menjadi pribadi yang lebih baik lagi yang
memenuhi ketiga kriteria tersebtu.
Oleh
karena itulah mari kita jadikan ramadhan
sebagai “bengkel” untuk perbaikan diri kita sehingga selepas bulan ramadhan
kita mampu menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Dan mampu mempertahankan
kualitas dan kuantitas ibadah kita seperti ketika kita menjalankan ibadah
dibulan ramadhan.
Jangan
sampai kita menjadi pribadi – pribadi yang merugi dengan tidak mampu
memanfaatkan momentum ramadhan ini sebaik – baiknya. Karena tidak ada perubahan
yang dirasakan selepas kita dari bulan ramadhan. Atau dengan kata lain kualitas
diri dan kualitas serta kuantitas ibadah kita tidak mengalami perubahan setelah
melewati bulan ramadhan. Atau bahkan
jangan sampai kita menjadi orang – orang yang celaka karena kita menjadi
pribadi yang lebih buruk setelah menjalani ibadah puasa dibulan ramadhan. Karena
ibadah kita terus merosot setelah bulan ramadhan, na’udzubillah min dzalik.
Semoga
kita dapat menjalani ibadah puasa dibulan ramadhan ini dengan sebaik – baiknya dan
mampu mengukir prestasi terbaik dibulan ini. Karena belum tentu kita akan
mendapatkan kesempatan untuk bertemu lagi dengan bulan ramadhan ditahun depan. Lebih
dari itu semoga kita dapay memanfaatkan ramadhan sebagai sebuah momentum
sebagai sebuah “bengkel” untuk memperbaiki diri kita.sehingga ketika kita telah
melewati bulan ramadhan dan bertemu dengan idul fitri, kita benar – benar menjadi
pribadi yang bersih kembali pada fitrahnya dan menjadi pribadi yang lebih baik
lagi. Menjadi pribadi yang bertakwa, menjadi pribadi yang mampu bersyukur dan
mampu menjadi pribadi yang selalu berada dalam kebenaran. Amin ya Robbal A’lamin
No comments:
Post a Comment