Friday 17 September 2010

pemanfaatan oksigen cair

Dalam perdagangan, oksigen cair diklasifikasikan sebagai gas industri dan secara luas digunakan untuk keperluan industri dan medis. Liquid oxygen is obtained from the oxygen found naturally in air by fractional distillation in a cryogenic air separation plant . oksigen cair diperoleh dari oksigen ditemukan secara alami di udara oleh distilasi fraksional dalam cryogenic pabrik pemisahan udara .

oksigen cair digunakan dalam ruang roket (dan mungkin di kedirgantaraan) adalah campuran oksigen cair dengan sampai 25% cairan ozon dan beberapa aditif untuk menstabilkan senyawa oksidator ini cair.

oksigen cair adalah umumnya cair senyawa oksidator propelan untuk roket pesawat aplikasi, biasanya dalam kombinasi dengan hidrogen cair atau minyak tanah . Oksigen Cair berguna dalam peran ini karena menciptakan tinggi impuls spesifik . Itu digunakan dalam aplikasi roket pertama sangat mirip dengan V2 rudal (dengan nama A-Stoff dan Sauerstoff) dan Redstone , R-7 Semyorka , Atlas booster, dan tahap pendakian dari roket Saturnus Apollo .oksigen cair juga digunakan dalam beberapa awal ICBM , walaupun ICBM lebih modern tidak menggunakan oksigen cair karena sifat cryogenic dan kebutuhan pengisian reguler untuk menggantikan boiloff membuatnya sulit untuk mempertahankan dan memulai dengan cepat.


oksigen cair juga telah digunakan luas dalam pembuatan bahan peledak oxyliquit , namun sekarang jarang digunakan karena tingkat tinggi kecelakaan.

Thursday 16 September 2010

VISKOSITAS

Viskositas adalah sebuah ukuran penolakan sebuah fluid terhadap perubahan bentuk di bawah tekanan shear. Biasanya diterima sebagai "kekentalan", atau penolakan terhadap penuangan. Viskositas menggambarkan penolakan dalam fluid kepada aliran dan dapat dipikir sebagai sebuah cara untuk mengukur gesekan fluida. Air memiliki viskositas rendah, sedangkan minyak sayur memiliki viskositas tinggi.
Viskositas merupakan suatu besaran yang diekspresikan sebagai harga nisbah suatu tegangan geser persatuan luas pada suatu titik dibagi dengan gradien kecepatan. Viskositas dapat didefinisikan sebagai kemampuan fluida untuk mengalir. Setiap unsur atau senyawa tertentu misalnya memiliki besaran viskositas yang berbeda-beda karena pengaruh jenis zat, komposisi campuran, temperatur, dan tekanan. Fluida yang memenuhi kriteria tersebut adalah fluida Newton. Dalam fluida Newton, diasumsikan bahwa densitas yang diberikan oleh fluida konstan.
Metode pendugaan viskositas campuran zat cair masih terus dikembangkan sampai saat ini. Semua metode pendugaan viskositas campuran yang diusulkan umumnya diturunkan secara empirik dan data-data penelitian tersebut tidak memberikan hasil yang cukup memuaskan. Penelitian yang ada belum dapat menemukan suatu persamaan yang dapat digunakan untuk menduga viskositas campuran.
Model persamaan empirik dapat dijadikan eksperimen yang teruji dan mendekati sistem yang sebenarnya. Penggunaan suatu model sebagai eksperimen disebut Simulasi. Simulasi berbasis komputer mempunyai definisi khusus, yaitu: percobaan-percobaan yang mengimplementasikan model matematika suatu sistem atau proses, guna memahami karakteristik sistem atau proses yang telah dilakukan dalam percobaan.
Penelitian laboratorium dilaksanakan dengan mengukur 4(empat) jenis zat cair yang merupakan senyawa alkohol-keton; yaitu: metanol, etanol, etilen-glikol, serta aseton pada temperatur konstan (T=308 K) dan tujuh-puluh lima variasi komposisi dalam sistem terner dan kuarterner.
Gaya tarik menarik antarmolekul yang besar dalam cairan menghasilkan viskositas yang tinggi. Koefisien viskositas didefinisikan sebagai hambatan pada aliran cairan. Gas juga memiliki viskositas, tetapi nilainya sangat kecil. Dalam kasus tertentu viskositas gas memiliki peran penting, misalnya dalam peawat terbang.

Viskositas
1. Viskositas cairan yang partikelnya besar dan berbentuk tak teratur lebih tinggo daripada yang partikelnya kecil dan bentuknya teratur.
2. Semakin tinggi suhu cairan, semakin kecil viskositasnya.
Dua poin ini dapat dijelaskan dengan teori kinetik. Tumbukan antara partikel yang berbentuk bola atau dekat dengan bentuk bola adalah tumbukan elastik atau hampir elastik. Namun, tumbukan antara partikel yang bentuknya tidak beraturan cenderung tidak elastik. Dalam tumbukan tidak elastik, sebagian energi translasi diubah menjadi energi vibrasi, dan akibatnya partikel menjadi lebih sukar bergerak dan cenderung berkoagulasi. Efek suhu mirip dengan efek suhu pada gas.
Koefisien viskositas juga kadang secara singkat disebut dengan viskositas dan diungkapkan dalam N s m-2 dalam satuan SI. Bila sebuah bola berjari-jari r bergerak dalam cairan dengan viskositas ηdengan kecepatan U, hambatan D terhadap bola tadi diungkapkan sebagai.
D = 6πhrU
Hubungan ini (hukum Stokes) ditemukan oleh fisikawan Inggris Gabriel Stokes (1819-1903).