Saturday 22 December 2012

Kiat menghadapi masalah part 2


2.  Menerima semua takdir Allah

Seandainya kita sedang menghadapi masalah, disaat kita mengalami hal – hal yang tidak kita inginkan atau ketika kita merasakan kegagalan dalam usaha yang kita lakukan, maka sebaik – sebaik sikap yang bisa kita lakukan adalah Ridho. Maksudnya, ketika kita mengalami sebuah masalah yang etrasa begitu menghimpit maka cobalah untuk ridho dan ikhlas untuk menerima setiap masalah yang telah diberikan oleh Allah swt.

Yakinilah setiap apapun yang terjadi dalam hidup kita,semuanya telah terprogram didalam mega server yang bernama Lawhul mahfuz. Setiap manusia dilahirkan dengan dengan takdirnya masing – masing. Setiap orang telah memiliki jalan hidupnya sendiri maka ketika kita mendapatkan sebuah masalah, sebuah ujian atau sebuah kegagalan berarti itulah takdir kita yang telah dibuat oleh Allah swt. Dan sebagai makhluk kita hanya perlu mengikuti setiap “skenario” kehidupan yang dibuat oleh Allah swt.

Ketika kita lihat lebih dalam lagi, ternayata banyak orang yang tidak bahagia dalam hidupnya. Tidak sedikit orang – orang yang gagal menghadapi masalah bukan karena kenyataan yang ada. Tetapi karena mereka tidak mampu menerima kenyataan hidup. Padahal sebenarnya ketika mereka menerima kenyataan hidup yang diberikan Allah swt maka semua akan berjalan lebih baik. Contohnya, orang yang tidak mau menerima kenyataan bahwa tubuhnya agak lebih besar akan melakukan hal – hal yang justru menyiksa dirinya sendiri. Bahkan hal – hal yang mungkin tidak masuk akal yang membawa kerugian bagi dirinya sendiri. 

Mata melihat yang indah – indah karena alam ini penuh dengan warna. Lagu akan terasa enak didengar bukan hanya karena liriknya, tapi ada variasi nada didalam lagu tersebut. Coba kita bayangkan jika dunia ini hanya satu warna. Atau sebuah lagu hanya terdiri satu nada alias datar. Bisa dipastikan semuanya tidak akan pernah terasa indah. Dunia tidak akan indah dalam pandangan mata. Lagu tidak aka pernah terasa enak ditelinga jika datar tanpa variasi nada. Begitu juga hakikat kehidupan, hidup ini akan terasa indah jika dilewati dengan penuh warna dan penuh rasa. Dan warna – warni kehidupan dan berbagai rasa dalam kehidupan tersebut tertuang dalam semua takdir yang telah digoreskan oleh Allah swt. Maka jika saat ini sedang mengalami masalah, maka terimalah masalah tersebut sebagai warna dari kehidupan dan sebagai sebuah takdir yang telah dibuat oleh Allah swt.

Menerima semua takdir Allah atau ridho terhadap takdir yang diberikan oleh Allah swt bukan sebuah akhir dari usaha kita. Tapi ini adalah awal dari segalanya. Ketika kita diuji oleh Allah swt dengan dihadapkan pada sebuah kegagalan maka hal pertama yang harus kita lakukan adalah menerima kegagalan tersebut sebagai sebuah takdir dari Allah swt. Setelah itu, lakukanlah evaluasi diri dan perbaikan – perbaikan diri agar kegagalan yang sudah dialami tidak pernah terulang lagi. Ibaratnya, kita harus menerima takdir kalau nasi sudah menjadi bubur. Tetapi setelah itu maka yang kita lakukan adalah mencari bahan – bahan lain agar bubur yang ada bisa dimakan. 

Seseorang hanya akan mampu bangkit dari sebuah kegagalan ketika ia mampu menerima kegagalan sebagai sebuah proses untuk mendapatkan kesuksesan. Tanpa penerimaan terhadap kenyataan maka kita hanya akan larut pada penyesalan. Kita akan terkubur dalam kata “seandainya saya”. Kita tidak akan pernah bisa melakukan sesuat untuk “move on” jika hati ini belum ikhlas, belum ridho terhadap setiap takdir Allah swt. 

Jadi, kunci bagaimana sikap kita agar bisa mengatasi masalah yang dihadapi, bagaimana sikap kita untuk bisa bangkit dari kegagalan yang dirasakan atau kita bisa melewati setiap ujian yang diberikan Allah swt? Yaitu dengan cara menerima atau ridho terhadap segala takdir yang diberikan oleh Allah swt. Karena setiap masalah yang ada, setiap kegagalan yang dirasakan serta ujian yang ada merupakan takdir yang dibuat oleh Allah swt. Terimalah semua ketetapan yang sudah dibuat Allah swt, maka barulah kita bisa bangkit dari kegagalan, kita bisa berfikir secara rasional untuk mengatasi masalah yang ada dan dengan menerima semua takdir Allah maka kita yakin bahwa Allah swt akan menyiapkan setiap solusi dari ujian yang kita hadapi.  Tanpa itu semua maka kita tidak akan pernah bisa untuk Move On.

Saturday 15 December 2012

Semua Berawal Dari Mimipi...



Kenyataan hari ini adalah mimpi hari kemarin, dan kenyataan esok hari adalah mimpi hari ini. (Imam Syahid Hasan Al Bana)

Setiap orang pasti memiliki impian. Setiap orang memiliki sesuatu yang ingin didapatkannya, hal yang sangat ingin dimilikinya atau sesuatu yang sangat ingin dilakukan. Keinginan yang amat sangat itulah dapat disebut impian. Dan impian akan membuat seseorang memiliki gairah hidup. Impian seseorang akan menjadi motivasi baginya dalam melakukan sebuah pekerjaan. Semangat seseorang akan tumbuh semakin besar seiring dengan kekuatan  motivasi yang timbul dari impian seseorang. 

Seberapa besar mimpi seseorang akan mempengaruhi sekuat apa tekad dan usaha yang dilakukan orang tersebut. Kita telah belajar bagaimana orang – orang besar itu lahir dan tumbuh dari mimpi – mimpi besar yang mereka miliki. Orang – orang besar yang pernah tercatat dalam tinta emas sejarah kehidupan manusia menjadi begitu dikenal ketika mereka mampu meraih mimpi – mimpinya. Bukan sekedar mimpi biasa tapi mimpi yang sangat besar yang bahkan bagi sebagian manusia dianggap tidak masuk akal. 

Berikut adalah contoh nyata bagaimana mimpi besar seseorang akan menghantarkannya pada keberhasilan. Yaitu kisah tentang Syaikh Abdurahman As – Sudais imam masjidil Haram. Ibu dari Syaikh Abdurrahman As-Sudais yang kini menjadi imam masjidil Haram. Bagaimana sang ibu menanamkan dan mengarahkan mimpi besarnya itu kepada anaknya. Bagaimana sang ibu dalam hari demi hari bersama As-Sudais kecil itu mengingatkannya untuk bisa mencapai mimpinya? Ibunya sering mengingatkan, "Wahai Abdurrahman, sungguh-sungguhlah menghafal Kitabullah, kamu adalah Imam Masjidil Haram..." "Wahai Abdurrahman, sungguh-sungguhlah, kamu adalah imam masjidil haram..." Wahai Abdurrahman, jangan malas menghafal kembali hafalan harianmu, bagaimana kamu bisa menjadi Imam Masjidil Haram bila kamu malas? Akhirnya, Syaikh Abdurrahman As-Sudais kini menjadi imam Masjidil Haram. Dan menjadi salah satu ulama besar yang disegani di dunia Islam.

Atau cerita tentang salah satu sahabat Rasul yang memiliki impian untuk syahid dengan cara tertembus panah musuh dibagian lehernya. Dan impiannya tersebut disampaikannya kepada Rasul. Ternyata dalam sebuah peprangan si sahabat tadi mendapatkan apa yang dia impikan yanitu kesyahidan dengan cara terkena panah tepat dibagian yang ditunjukkannya kepada Rasul. Dan masih banyak lagi kisah – kisah yang menceritakan bagaiamana orang – orang hebat mampu menjadi besar karena mimpi – mimpi yang mereka miliki. 

Kisah diatas merupakan salah satu contoh dari sekian banyak contoh yang ada bagaimana mimpi – mimpi yang kita buat akan memberikan energi tersendiri untuk kita dan kita dapat menggapai semua mimpi – mimpi tersebut. Seperti yang disampaian Imam Syahid Hasan Al Bana bahwa “kenyataan hari ini adalah mimpi hari kemarin dan kenyataan esok ahri adalah mimpi hari ini” artinya apa yang kita dapatkan sangat ditentukan dengan apa yang kita impikan dihari kemarin. Sangat ditentukan dengan mimpi – mimpi kita. Karena mimpi – mimpi kitalah yang akan menggerakkan langkah kaki kita untuk berjalan. Mimpi kitalah yang menjadi bahan bakar untuk membakar semangat dalam menjalani kehidupan. Tanpa mimpi kita bagaikan mayat hidup yang tidak tahu kemana tujuan hidup kita. 

Tanpa mimpi kita bagaikan ikan mati yang hanya bisa ikut kemana arus sungai mengarahkan. Tanpa mimpi kita seorang yang buta yang sedang berjalan dan tidak tahu sedang dimana ia dan mau kemana ia berjalan. Terus berjalan tanpa arah dan tujuan yang jelas hingga akhirnya kelelahan dan terjatuh. Ya, seperti itulah orang yang hidupnya tidak mempunyai mimpi, tidak memiliki visi dan tidak memiliki cita – cita. 

Bangunlah Mimpi mu Wahai Pahlawan...!

Sudah selayaknya seorang pemuda islam, para pahlawan bagi agamanya memiliki mimpi besar. Mimpi yang akan selalu memberikan semangat bagi kita untuk selalau dan terus menebarkan kebaikan serta manfaat dimuka bumi ini. Mimpi besar yang akan membakar semangat kita untuk berbuat sebanyak – banyaknya untuk Allah swt dan Rasul yang sangat kita cintai. Bangunlah mimpi yang bisa menjadi pendorong bagi kita untuk memberikan yang terbai8k bagi satu – satunya agama yang diridhoi oleh Allah swt yaitu islam. 

Imam Syahid Hasan Al Banna telah menggoreskan mimpi – mimpi yang seharusnya ada dalam benak setiap kaum muslim. Mimpi yang seharusnya menyesakki dada setiap orang – orang yang beriman. Sehingga otak dan hatinya dipenuhi dengan pikiran bagaimana untuk meraih semuanya. Mimpi – mipi yang dibuat secara bertahap, mulai dari bagaimana seorang muslim harus dapat memperbaiki diri sendiri ( islahul li nafs ), Takween Bait Muslim (membentuk keluarga Islam ), Irsyadul Mujtamak. ( memimpin masyarakat ), Tahrirul watan ( membebaskan negara ), Islahul hukumah ( reformasi hukum ), I’adah Al-kiyan ad-dauli ( mengembalikan eksistensi negara), Ustaziyatul alam ( mahaguru dunia ). 

Setidaknya mimpi – mimpi itulah yang ada dan memenuhi kepala umat muslim. Sehingga bagi orang – orang yang ingin menjadi bagian dalam sejarah kebangkitan islam, kepalanya akan dipenuhi dengan pikiran bagaimana mencapai semua mimpi tersebut. Tindakan yang dilakukan dalam kehidupan keseharian selalu mengarah kepada jalan – jalan untuk meraih mimpinya secara bertahap. Mulai dari bagaimana memperbaiki dirinya sendiri hingga bagaimana menjadi Ustaziyatul alam

Tentu saja mimpi – mimpi besar yang telah digoreskan oleh Imam Hasan Al banna tersebut akan bermuara ke sebuah mimpi yang jauh lebih besar lagi. Yaitu keridhoan dari Allah azza wajalla. Dan sejatinya inilah yang menjadi mimpi yang paling besar dan paling utama bagi setiap umat islam. Inilah mimpi yang telah menjadi motivasi terbesar bagi pahlawan – pahlawan islam yang pernah ada dalam sejarah dunia. 

Kenapa seorang Mushab bin Umair mau meninggalkan segala kemewahan hidup dan memilih hidup dalam kekurangan? itu tidak lain karena mushab sedang mengejar mimpi terbesar dalam hidupnya yaitu keridhoan Allah swt dan surga tentunya. Atau seorang Bilal bin Rabbah mampu menahan siksaan yang amat sangat berat demi mempertahankan aqidahnya karena ia tahu bahwa untuk mendapatkan mimpinya penyiksaan itu harus mampu ia lewati. Dan mimpi untuk meraih keridhoan Allah swt yang membuat sumayyah lebih memilih untuk mati daripada menukar aqidahnya dan kembali dalam kekafiran. 

Rasulullah saw dalam mentarbiyah sahabat – sahabatnya untuk menjadi pahlawan bagi agama pun memulainya dengan memabangun mimpi – mimpi besar para sahabat. Bagaimana begitu banyak ayat – ayat yang diturunkan yang menjelaskan tentang keindahan surga. Itulah bagaimana cara Allah swt melalui Rasul mendidik para sahabat sehingga kenikmatan yang ada didunia ini rela mereka tukar dengan keridhoan Allah swt dan surganya Allah swt. Setiap rasa sakit yang diderita sekejap akan hilang ketika mereka mengingat kembali mimpi mereka. Semangat akan langsung kembali bergelora ketika diingatkan lagi akan memipi besar mereka.

Sahabat bangunlah mimpi – mimpi besar mu. Bangunlah mimpi – mimpi besarmu karena dengan mimpi besarlah karya – karya besar dapat kau ciptakan. Bangunlah mimpi – mimpi besar mu karena dengan itu semangat yang berlipat – lipat dan terus meningkat akan kau dapatkanb setiap harinya. Bangunlah mimpi – mimpi besarmu karena dengannya hari yang kita jalani dapat lebih bermanfaat. Bangunlah mimpi – mimpi besarmu karena dengannya kita akan terhindar dari pekerjaan yang remeh – temeh. 

Sahabat, jangan pernah takut untuk menggoreskan mimpi – mimpi besar dalam hidup mu karena dihantui oleh rasa takut untuk gagal. Jangan pernah takut untuk merasakan sakit dalam membangun mimpi – mimpi besarmu. Bahkan jika mimpi – mimpi besarmu mengharuskan mu untuk terjun bebas dari sebuah tebing yang tinggi, maka jangan pernah untuk ragu melakukannya. Karena yakinlah pertolongan Allah akan selalu ada. Yakinlah pertolongan Allah akan datang disaat kita butuhkan.

Saturday 1 December 2012

Kiat menghadapi Masalah part 1



Hidup merupakan perpindahan dari satu masalah ke masalah yang lainnya. Banyak orang yang tidak bisa menerima jika hidupnya banyak masalah. Banyak orang yang akan marah jika dikatakan hidupnya banyak masalah. Padahal masalah yang kita hadapi menunjukkan kualitas diri dan kemuliaan seseorang. Nabi Muhammad saw, mengalami banyak masalah dalam hidupnya. Tidak Cuma banyak masalah, tetapi masalah yang berat,rumit dan kompleks. Dan alhasil Rasul menjadi pribadi yang luar biasa dan menjadi manusia yang paling dimuliakan. Jadi jangan pernah putus asa ketika hidup kita sedang diuji oleh Allah swt dengan masalah. Karena sejatinya masalah yang diberikan oleh Allah swt sudah ditakar dengan kadar kemampuan kita. Kita tidak akan pernah diuji dengan ujian yang melebihi batas kemampuan kita.
Sebenarnya jika kita sadari, sesungguhnya bukanlah masalah yang mempersulit hidup kita tetapi cara kita dalam menyikapi masalah yang membuat hidup kita menjadi sulit. Jika kita mampu menghadapi masalah yang datang dengan sikap yang tepat, maka kemuliaan yang akan didapatkan. Kita akan mengalami peningkatan kualitas pibadi dan akan menghadapi masalah baru yang bobotnya lebih berat lagi. Sebaliknya jika kita salah dalam menyikapi masalah maka hidup kita akan semakin menderita. Oleh karena itu sikapilah masalah yang datang dengan cara yang tepat.
1.        Persiapkan diri Untuk menerima yang tidak sesuai dengan keinginan
Yang pertama, siapkanlah hati kita untuk menerima yang tdiak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Setiap dari kita mempunyai keinginan dan cita – cita sendiri. Dan setiap dari kita tentu akan berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan apa yang diinginkan,tapi yang perlu kita sadari adalah Allah swt yang menentukan hasil dari usaha kita.Bisa jadi hasil yang kita dapatkan dari usaha kita sesuai dengan  keinginan kita,tetapi bukan tidak mungkin apa yang kita dapatkan tidak sesuia dengan harapan. Maka siapkanlah diri kita untuk mendapatkan sesuatu yang tidak kita inginkan atau tidak sesuai dengan keinginan kita. 
Dalam penerimaan terhadap takdir Allah swt ini adalah, apa yang baik dimata kita belum tentu baik dimata Allah dan apa yang buruk dimata kita belum tentu buruk dimata Allah swt. Dan Allah swt lebih tau mana yang baik untuk kita. Yakinlah akan ada hikmah dari setiap kejadian dan hasil kerja yang kita dapatkan. Mungkin hasil yang diapat tidak sesuai dengan yang kita inginkan tetapi yakinlah itu yang terbaik dimata Allah swt.
...Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Al QS Al baqarah :216)
Jika kita telah menyiapkan diri tidak hanya siap untuk mendapatkan hasil yang di inginkan tetapi juga siap dalam menerima sesutau yang tidak kita harapkan, insya Allah kita akan menjalani hidup dengan lebih tenang. Karena kita telah siap dan kita sudah yakin bahwa apa yang kita dapatkan hari ini merupakan kehendak Allah swt dan Allah swt lebih mengetahui mana yang terbaik untuk kita. Karena bisa jadi kegagalan yang kita dapatkan hari ini merupakan jalan untuk mendapatkan sebuah keberhaslan yang lebih besar. Atau bisa saja Allah swt memberikan kita kegagalan untuk menghindari diri kita dari sikap sombong yang amat sangat dibenci oleh Allah swt. 
Contohnya, ada seseorang yang bedo’a dan meminta agar dipermudah dalam menemukan jodoh. Setelah berdo’a dan dalam perjalanan ternyata ada yang tertarik dengannya serta langsung mengejarnya. Tapi sayangnya yang mengejarnya sambil menggonggong alias anjing. Dan hasilnya dia harus dirawat di Rumah sakit karena digigit anjing. Akhirnya setelah dirawat diRumah sakit dia bertemu dengan seorang wanita yang berprofesi sebagai perawat dan ternyata itulah jodohnya.
Dari ilustrasi diatas kita melihat bagaimana perjalanan untuk mendapatkan jodoh harus ditempuh dengan melalui sebuah masalah atau musibah yaitu digigit anjing,sehingga dia dirawat dirumah sakit dan bertemu dengan jodohnya yang berprofesi sebagai perawat. Itulah skenario kejidupan yang dibuat Allah, untuk mendapatkan sesuatu ada prosedur yang mesti dihadapi dan salah satu prosedur tersebut kita harus mampu menghadapi masalah. Kenyataannya akan menjadi berbeda jika dia tidak pernah digigit anjing dan tidak penah dirawat dirumah sakit, tentunya dia tidak akan ketemu dengan jodohnya. :D
Atau contoh lainnya,seseorang yang sangat ingin masuk dan kuliah di PTN favorit. Tapi ternyata setelah mengikuti ujian masuk dia mengalami kegagalan sehingga tidak diterima di PTN yang diinginkan, padahal dia sudah mengerahkan seluruh potensi dirinya. Yang lebih menyedihkan lagi ia tidak mampu untuk kuliah di PTS karena biaya yang tinggi. Alhasil yang awalnya setelah tamat SMA ingin melanjutkan kuliah akhirnya gagal. Selanjutnya ia mencoba mencari pekerjaan, namun karena ia hanya mengantongi ijazah SMA begitu sulit baginya untuk mendapatkan pekerjaan (menghadapi dua masalah yang beruntun, gagal masuk PTN dan tidak kunjung mendapatkan pekerjaan).
Alhasil disaat mendekati titik keputus – asaan dia mencoba untuk melakukan berwirausaha. Dengan modal yang tidak terlalu besar dan dimulai dari usaha yang bisa ia lakukan. Dengan ketekunan dan kerja keras yang ia lakukan sedikit – demi sedikit usahanya mulai menunjukkan peningkatan. Dan dari usaha yang dilakukannya dia mulai bisa membeli aset pribadi serta mengembangkan usahanya. Ternayata jalan hidupnya bukanlah menjadi seorang mahasiswa yang setelah lulusnya mungkin jadi pegawai. Tapi jalan hidupnya adalah seorang pengusaha. Dan Allah menunjukkan jalan hidupnya melalui kegagalannya dalam menghadapi ujian masuk perguruna tinggi dan ketidak berhasilannya mendapatkan pekerjaan dengan berbekal ijazah SMA.
Semua orang  pasti memiliki keinginan, semua orang yang hidup didunia ini pasti ingin sehat. Tapi apa jadinya jika semua orang didunia ini sehat,tidak ada yang terkena penyakit? Dokter – dokter akan saling suntik karena tidak ada pasien. Faukltas kedokteran akan tutup karena pekerjaan dokter tidak dibutuhkan lagi. Apotik juga akan tutup karena orang – orang tidak membutuhkan obat. Tidak ada yang namanya rumah sakit didunia ini karena semua orang sehat tidak ada yang sakit.
Semua orang punya keinginan, tapi kita juga harus menyiapkan diri kita untuk menghadapi sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Hadapi dengan hati yang ikhlas dan yakin semua pasti ada hikmahnya dan Allah swt telah mengatur jalan terbaik untuk kita.
Wallahu a’lam bisshawab.

Friday 9 November 2012

MENJADI PAHLAWAN MENJADI PRIBADI YANG MERDEKA

Secara bahasa merdeka artinya bebas. Bebas dari segala bentuk penajajahan,beabas dari segala bentuk pengekangan serta bebas dalam menentukan sikap dan pilihan. Sikap dan perasaan merdeka merupakan sikap dan perasaan yang dimiliki oleh setiap pahlawan diatas bumi ini. Sikap dan perasaan yang merdeka inilah yang melahirkan gerakan dari para pahlawan untuk merebut kemerdekaan mereka yang sedang direnggut oleh orang atau bangsa lain. Gerakan – gerakan yang muncul bisa dalam bentuk gerakan radikal seperti pemberontakkan atau gerakan – gerakan politik. Sehingga tidak heran, pahlawan itu muncul dari penjajahan serta kolonialisme yang melanda suatu bangsa  atau satu kelmpok tertentu. Sehingga dapat dipastikan jika suatu bangs atau suatu kelompok mengalami penjajahan maka akan muncul pahlawan – pahlawan bagi kelompok atau bangsa yang terjajah tersebut.
Begitu juga pahlawan – pahlawan islam harus memiliki perasaan dan sikap yang merdeka. Mereka harus terbebas dari segala bentuk penjajahan dan pengekangan. Dan didalam islam kemerdekaan yang sejati adalahnya terbebasnya manusia dari sikap penyekutuan terhadap Allah swt. Didalam islam manusia yang merdeka adalah manusia yang memiliki kelurusan dalam aqidah. Lepas dan terbebas dari segala penghambaan terhadap makhluk dan hanya menyembah Allah swt.  Dan pahlawan islam harus memiliki hal tersebut. Yaitu merdeka secara aqidah, lepas dari penghambaan terhadap makhluk dan hanya menyembah Allah swt. Karena para pahlwan islam menyadari bahwa mengabdi dan menyembah Allah swt merupakan tugas pokok mereka hidup didunia.
 
dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (QS adz dzariyat : 56)

Seorang pahlawan islam akan muncul ketika ia telah memiliki sikap dan perasaan merdeka dalam dirinya dimana kemerdekaan yang hakiki adalah terlepasnya penghambaan terhadap makhluk dan dan hanya menyebah kepada Allah swt. Itu merupakan syarat utama seseorang akan menjadi pahlawan – pahlwan bagi agama islam. Sebelum seseorang melepaskan diri dari penghamabaan terhadap makhluk baik secara sadar ataupun secara tidak sadar, maka orang tersebut tidak akan pernah mampu menjadi seorang pahlawan bagi agama islam.

Oleh karena itulah membebaskan diri dari pnghambaan terhadap makhluk atau memiliki aqidah yang lurus merupakan langkah awal dalam membentuk karakter atau kepribadian seorang pahlawan islam. Seorang yang memiliki kepribadian pahlawan bagi agama islam haruslah terbebas dari penghambaan terhadap makhluk.
Kita lihat bagaimana Rasul membentuk generasi terbaik dalam sejarah islam. Tidak kurang dari 13 tahun waktu dakwah Rasul dihabiskan untuk memberikan pengajaran tentang ketauhidan, tentang ke esaan Allah serta tentang tugas manusia sebagai hamba yang hanya menyembah Allah swt. Ayat – ayat Al Qur’an yang turun pada fase ini juga hampir semuanya tentang aqidah,men-esakan Allah serta kesaksian bahwa Rasul adalah utusan dari Allah swt. Dan tuntutan yang pertana dan utama dalam islam adalah syahadat.
Ketika seorang muslim telah merdeka secara aqidah, terbebas dari segala bentuk penghambaan terhadap makhluk. Maka akan muncul rasa kebencian terhadap segala bentuk ke syirikan yang terjadi disekitarnya. Ketika kemerdekaandari sisi aqidah ditunjang dengan kekuatan keimanan maka akan muncul sebuah tindakan untuk menghancurkan segala kesyirikan yang terjadi disekitarnya. Sama halnya seperti seorang yang benci terhadap segala bentuk penjajahan yang menimpa bangsanya. Maka orang yang merdeka secara aqidah juga akan berusaha memerdekan aqidahnya serta aqidah saudara – saudaranya dari segala bentuk kesyirikan.
Seseorang yang memiliki kemerdekaan dari sisi aqidah akan berjuang sekuat tenaga, mengelurakan segala daya dan upaya yang bisa ia lakukan serta tidak segan – segan untuk mengorbankan diri dan harta yang dimilikinya agar orang – orang lain dapat merdeka juga dari sisi aqidah. Selain itu seseorang yang memiliki kemerdekaan dari sisi aqidah, aktivitas – aktivitas kebaikan yang dilakukannya tidk akan mampu dihalangi atau dihambat oleh manusia atau yang lainnya.
Halangan yang datang dari luar dirinya akan mampu dilewatinya dengan baik ketika seseorang memiliki kemerdekaan dalam aqidah. Karena seseorang yang memiliki kemerdekaan dalam aqidah, hanya menggantungkan hidupnya kepada Allah swt. Semua yang terjadi pada dirinya, baik ataupun buruk semuanya sudah diatur oleh Allah swt. La hawwala walla quwwata illa billah. Tidak daya upaya melainkan pertolongan Allah. Itulah prinsip yang dipakai oleh seseorang yang merdeka secara aqidah.
Jadi tahapan pertama yang harus dan mesti dileati seseorang agar mampu menjadi pahlawan bagi agama islam adalah dia harus memerdekakan dirinya terlebih dahulu. Memiliki kemerdekaan dari sisi aqidah. Merdeka dari segala bentuk penghambaan terhadap makhluk, merdeka dari segala bentuk penyembahan selain kepada Allah swt. Karena hanya Allah swt satu – satunya dzat yang pantas, layak dan seharusnya kita sembah. Dan hanya kepada Allah swt kita seharusnya menghambakan diri.
Wallahu a’alm bissawwab