Thursday 9 October 2014

Life Is Never Flat

Menjadi hal yang wajar jika manusia memiliki begitu banyak keinginan. Karena dalam penciptaannya manusia uga diberikan akal dan nafsu, maka begitulah jadinya sifat manusia. Selalu menginginkan apa yang menurut akalnya baik bagi dirinya. Dan tidak ada yang salah dalam memiliki keinginan dan usaha mewujudkan keinginan tersebut. Masalah baru akan terjadi jika nafsu dan akal sudah lebih berkuasa ketimbang hati. Nafsu dan akal yang lebih berkuasa ketimbang hati yang tidak ada cahaya iman didalamnya akan membuat manusia menghalalkan segala cara dalam memenuhi keinginannya.

Ada satu hal yang sangat menarik terkait masalah keinginan yang dimiliki oleh manusia. Yaitu, sering kali apa yang kita inginkan tidak sama dengan apa yang kita alami. Bahkan apa yang kita inginkan ternyata bertolak belakang dengan kenyataan. Benarkah hal itu? Bukankah Tuhan berdasarkan prasangka hambaNya? Bukankah Tuhan berjanji akan mengabulkan do'a - do'a hambanNya? Lantas kenapa masih ada keinginan dari manusia yang tidak sejalan dengan kenyataan?

Maka ada jawaban - jawaban sederhana yang mungkin bisa menjawab kekhawatiran kita akan tidak dikabulkannya keinginan kita oleh Tuhan, Pertama, bisa jadi apa yang kita inginkan, apa yang kita anggap baik dan terbaik untuk kita sejatinya bukanlah sesuatu yang benar - benar baik untuk kita atau bukanlah sesuatu yang sebenarnya kita butuhkan. Sehingga, Tuhan tidak memberikan apa yang kita inginkan tersebut tapi malah menggantinya dengan apa yang kita butuhkan meskipun tak jarang apa yang diberikan oleh Tuhan sebagai pengganti keinginan kita tersebut dirasa "pahit" dan bertolak belakang dengan keinginan kita.

Analogi sederhananya adalah seorang anak kecil yang sedang demam sangat ingin makan es krim karena menurut akal si anak dinginnya es krim dapat menurunkan panas tubuhnya. Tentu saja keinginan tersebut tidak dikabulkan oleh sang ibu meskipun si anak terus merengek untuk dibelikan apa yang dia inginkan tersebut. Karena si ibu tahu kalau memberikan apa yang diinginkan si anak tersebut saat ini bukanlah sesuatu yang baik untuk saat ini. Sebaliknya, si ibu tersebut malah memberikan obat penurun panas yang rasanya pahit kepada si anak. Mungkin seperti itulah analogi sederhana dari hubungan keinginan dan kenyataan. Bisa jadi apa yang kita inginkan bukanlah yang sesuatu yang baik untuk kita dan justru bisa jadi apa yang baik untuk kita akan terasa pahit namun akan membawa kebaikan jika kita mampu menjalaninya.

Kedua, ketika apa yang kita inginkan tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi maka yang harus benar - benar kita pikirkan adalah apakah benar keinginan yang kita miliki itu tidak terwujud atau malah sesuatu yang bertolak belakang dari keinginan kita adalah jalan untuk mewujudkan apa yang kita inginkan. Analoginya adalah seseorang yang memiliki keinginan untuk mendapatkan kehidupan yang mapan dari sisi ekonmi justru medapati kenyataan bahwa dirinya dipecat dari tempatnya bekerja. Mungkin saja menurut sebagian orang apa yang dia inginkan tidak tercapai atau sama seperti kata pepatah "jauh panggang dari api". Padahal jika mau dipikirkan kembali bisa jadi pemecatan yang dialaminya merupakan jalan untuk mencapai keinginannya. Yupks, dengan pemecatan yang dialaminya bisa memberikannya peluang untuk berwirausaha sehingga justru memiliki peluang untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar dari sebelumnya, sesuai dengan keinginannya.

atau analogi lainnya, misal seseorang yang sangat berharap untuk didekatkan dengan jodohnya justru mendapati dirinya terbaring dirumah sakit karena mengalami insiden di kejar - kejar (bukan oleh jodohnya) dan digigit oleh seekor anjing. Tapi justru insiden inilah yang mempertemukannya dengan jodohnya atau dengan kata lain keinginannya untuk didekatkan dengan jodohnya terwujud meski harus melalui jalan yang agak tidak mengenakkan terlebih dahulu. Tuhan memang akan mengabulkan do'a serta keinginan kita, tapi Tuhan juga punya kuasa untuk menentukkan bagaimana "skenario" agar kita mencapai apa yang kita inginkan. Bisa jadi kesulitan, kepahitan, kegetiran atau apa saja yang kita anggap bertolak belakang dengan keinginan kita justru merupakan hal - hal yang medekatkan diri kita kepada apa yang kita inginkan. Dengan catatan, tidak ada kata menyerah dan putus asa ketika dihadapkan dengan semua hal tersebut.

Sudah menjadi keinginan semua orang agar keinginannya tercapai dan dihindarkan jauh - jauh dari masalah serta kesulitan. Akan tetapi kehidupan ini tidak akan pernah selamanya berjalan datar - datar saja tanpa adanya "gelombang" masalah dan "riak - riak" kesulitan. Sehingga yang kita butuhkan bukanlah kehidupan yang tanpa masalah karena itu adalah sesuatu yang amat sangat tidak mungkin. Tetapi yang kita butuhkan adalah kesabaran dan berbaik sangka. Kesabaran dalam menghadapi setiap proses dalam mencapai keinginan kita dan prasangka yang baik terhadap hasil yang didapatkan dari proses yang sudah dijalankan, apapun hasilnya. Apapun Yang Terjadi Kita Tetap Bersyukur...

Dengan kesabaran dan prasangka yang baik terhadap kehendak Tuhan, Inshaa Allah apapun yang terjadi akan terasa lebih indah, bahkan akan terasa lebih indah dibanding dengan cerita - cerita FTV...


No comments:

Post a Comment