Thursday 18 December 2014

Membina Para Pemuda, Membina Para Pemimpin



Dari Abdurrahman bin ‘Auf, dia berkata: Rasulullah saw bersabda: Abu Bakar di syurga, Umar di syurga, Utsman di syurga, Ali di syurga, Thalhah di syurga, Az Zubair di syurga, Abdurrahman bin ‘Auf di syurga, Sa’d di syurga, Sa’id di syurga, dan Abu Ubaidah ibnul Jarrah di syurga.” [HR At Tirmidzi (3747), hadits shahih.]

Hadist diatas adalah salah satu hadist yang menyebutkan dengan jelas nama – nama sahabat yang dijamin masuk surga. Ada hal yang menarik berkaitan dengan usia para sahabat yang dijamin masuk surga diatas. Dari kesepuluh orang sahabat yang dijamin masuk surga dalam hadist diatas semuanya berusia dibawah 40 tahun saat masuk islam dan mulai berkontribusi dalam dakwah islam. Dan dari kesepuluh orang tersebut bahkan 5 diantaranya berusia dibawah 20 tahun saat masuk islam, mereka adalah Ali bin Abi thalib, Thalhah bin ubaidillah, Zubair bin Awwam, Sa’ad bi Abi Waqash dan Said bin Zaid.

Setidaknya ada 2 (dua) pesan penting yang dapat kita tangkap dari fakta sejarah dakwah Rasulullah saw tersebut. Pertama, perkembangan dakwah Rasul tidak lepas dari peranan pemuda. Selain karena penerimaan terhadap dakwah islam yang lebih mudah bagi para pemuda juga begitu banyak potensi dari pemuda yang berguna untuk perkembangan dakwah islam pada masa itu. Fakta sejarah juga telah membuktikan selain pada perkembangan dakwah islam Rasulullah  saw. Pemuda selalu memiliki peran vital dalam hal perubahan kondisi sosial suatu masyarakat didunia ini. Banyak peristiwa – peristiwa penting didunia yang menjadi tonggak perubahan kondisi sosial suatu masyarakat yang dipelopori oleh pemuda. 

Kedua, fakta sejarah bahwa para sahabat yang dijamin masuk surga merupakan mereka yang berusia muda menguatkan teori bahwa masa depan suatu bangsa atau masyarakat dimasa depan ditentukkan dengan kondisi dan kualitas para pemudanya hari ini. Dan tentunya Rasulullah sadar betul dengan hal ini. Sehingga terlihat bagaimana Rasulullah saw mempersiapkan dengan baik para pemuda dari generasi awal masuk islam. 

Dua pesan penting diataslah yang menjadi landasan bagi para aktivis dakwah hari ini untuk mencurahkan tenaga, pikiran dan waktu untuk dakwah kepada para pemuda. Terlebih lagi dari mereka kalangan terdidik (pelajar & mahasiswa). Selain itu, didalam bukunya Generasi Pemuda dan Perubahan. Ustadz Fahti Yakan telah menuliskan betapa pentingnya dakwah islam terhadap para pemuda. Beliau menjelaskan bahwa sejatinya usia muda seseorang adalah usia dimana manusia memiliki cita – cita yang tinggi, semangat yang besar dan usia muda merupakan masa keemasan manusia dimana pada saat itulah manusia dalam kondisi terbaiknya dari sisi fisik maupun pemikiran. 

Bayangkan jika paduan dari cita – cita yang tinggi, semangat yang besar dan kondisi fisik yang kuat ini tidak tersentuh oleh nilai – nilai dakwah islam. Bayangkan jika mereka yang memiliki paduan ketiga hal tersebut tidak mengetahui siapa sosok yang mesti diteladani. Maka yang kita akan temui adalah kondisi para pemuda yang kehilangan jati diri mereka sebagai seorang pemuda muslim. Yang akan kita dapati adalah para pemuda yang tidak mengetahui tentang visi – misi hidup yang hakiki yaitu beribadah kepada Allah swt. Sehingga yang akan kita dapati adalah para pemuda yang hanya hidup untuk hari ini dan tidak menyakini bahwa akan ada kehidupan setelah kematian. Sehingga yang akan tampak jelas da kita temui adalah masa depan yang suram dari ummat ini. 

Tetapi sebaliknya, mari kita bayangkan manusia yang memiliki paduan antara cita – cita, semangat dan kekuatan fisik yang berada dapa puncaknya tersentuh oleh dakwah islam, terwarnai oleh nilai – nilai islam. Maka sejarah telah mencatat banyak pemuda yang namanya tergores dengan tinta emas. Nama mereka bukan Cuma disanjung oleh manusia yang ada dibumi tapi dipuji oleh mereka yang ada dilangit. Kita kenal 5 dari 10 orang yang dijamin masuk surga adalah mereka yang sudah berkontribusi penuh terhadap dakwah islam semenjak usia remaja (dibawah 20 tahun). Kita kenal seorang pemuda bernama Muhammad Al Fatih yang mempu memenuhi nibuwwah dari Rasulullah saw di usia yang muda. 

Oleh karena itulah, mari kita berikan perhatian yang besar terhadap sektor dakwah sekolah dan dakwah kampus. Karena pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan. Mari kita perbaiki ummat ini dengan salah satu jalannya adalah memperbaiki kondisi pemudanya.

Wallahu a’lam bisshowwab.

No comments:

Post a Comment