“Dari
Abdurrahman bin ‘Auf, dia berkata: Rasulullah saw bersabda: Abu Bakar di
syurga, Umar di syurga, Utsman di syurga, Ali di syurga, Thalhah di syurga, Az
Zubair di syurga, Abdurrahman bin ‘Auf di syurga, Sa’d di syurga, Sa’id di
syurga, dan Abu Ubaidah ibnul Jarrah di syurga.” [HR At Tirmidzi (3747),
hadits shahih.]
Hadist
diatas adalah salah satu hadist yang menyebutkan dengan jelas nama – nama sahabat
yang dijamin masuk surga. Ada hal yang menarik berkaitan dengan usia para
sahabat yang dijamin masuk surga diatas. Dari kesepuluh orang sahabat yang
dijamin masuk surga dalam hadist diatas semuanya berusia dibawah 40 tahun saat
masuk islam dan mulai berkontribusi dalam dakwah islam. Dan dari kesepuluh
orang tersebut bahkan 5 diantaranya berusia dibawah 20 tahun saat masuk islam,
mereka adalah Ali bin Abi thalib, Thalhah bin ubaidillah, Zubair bin Awwam, Sa’ad
bi Abi Waqash dan Said bin Zaid.
Setidaknya
ada 2 (dua) pesan penting yang dapat kita tangkap dari fakta sejarah dakwah
Rasulullah saw tersebut. Pertama, perkembangan dakwah Rasul tidak lepas dari
peranan pemuda. Selain karena penerimaan terhadap dakwah islam yang lebih mudah
bagi para pemuda juga begitu banyak potensi dari pemuda yang berguna untuk
perkembangan dakwah islam pada masa itu. Fakta sejarah juga telah membuktikan
selain pada perkembangan dakwah islam Rasulullah saw. Pemuda selalu memiliki peran vital dalam
hal perubahan kondisi sosial suatu masyarakat didunia ini. Banyak peristiwa –
peristiwa penting didunia yang menjadi tonggak perubahan kondisi sosial suatu
masyarakat yang dipelopori oleh pemuda.
Kedua,
fakta sejarah bahwa para sahabat yang dijamin masuk surga merupakan mereka yang
berusia muda menguatkan teori bahwa masa depan suatu bangsa atau masyarakat dimasa
depan ditentukkan dengan kondisi dan kualitas para pemudanya hari ini. Dan
tentunya Rasulullah sadar betul dengan hal ini. Sehingga terlihat bagaimana
Rasulullah saw mempersiapkan dengan baik para pemuda dari generasi awal masuk
islam.
Dua
pesan penting diataslah yang menjadi landasan bagi para aktivis dakwah hari ini
untuk mencurahkan tenaga, pikiran dan waktu untuk dakwah kepada para pemuda. Terlebih
lagi dari mereka kalangan terdidik (pelajar & mahasiswa). Selain itu,
didalam bukunya Generasi Pemuda dan Perubahan. Ustadz Fahti Yakan telah
menuliskan betapa pentingnya dakwah islam terhadap para pemuda. Beliau menjelaskan
bahwa sejatinya usia muda seseorang adalah usia dimana manusia memiliki cita –
cita yang tinggi, semangat yang besar dan usia muda merupakan masa keemasan
manusia dimana pada saat itulah manusia dalam kondisi terbaiknya dari sisi
fisik maupun pemikiran.
Bayangkan
jika paduan dari cita – cita yang tinggi, semangat yang besar dan kondisi fisik
yang kuat ini tidak tersentuh oleh nilai – nilai dakwah islam. Bayangkan jika
mereka yang memiliki paduan ketiga hal tersebut tidak mengetahui siapa sosok
yang mesti diteladani. Maka yang kita akan temui adalah kondisi para pemuda
yang kehilangan jati diri mereka sebagai seorang pemuda muslim. Yang akan kita
dapati adalah para pemuda yang tidak mengetahui tentang visi – misi hidup yang
hakiki yaitu beribadah kepada Allah swt. Sehingga yang akan kita dapati adalah
para pemuda yang hanya hidup untuk hari ini dan tidak menyakini bahwa akan ada
kehidupan setelah kematian. Sehingga yang akan tampak jelas da kita temui
adalah masa depan yang suram dari ummat ini.
Tetapi
sebaliknya, mari kita bayangkan manusia yang memiliki paduan antara cita –
cita, semangat dan kekuatan fisik yang berada dapa puncaknya tersentuh oleh
dakwah islam, terwarnai oleh nilai – nilai islam. Maka sejarah telah mencatat
banyak pemuda yang namanya tergores dengan tinta emas. Nama mereka bukan Cuma disanjung
oleh manusia yang ada dibumi tapi dipuji oleh mereka yang ada dilangit. Kita
kenal 5 dari 10 orang yang dijamin masuk surga adalah mereka yang sudah
berkontribusi penuh terhadap dakwah islam semenjak usia remaja (dibawah 20
tahun). Kita kenal seorang pemuda bernama Muhammad Al Fatih yang mempu memenuhi
nibuwwah dari Rasulullah saw di usia yang muda.
Oleh
karena itulah, mari kita berikan perhatian yang besar terhadap sektor dakwah
sekolah dan dakwah kampus. Karena pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan.
Mari kita perbaiki ummat ini dengan salah satu jalannya adalah memperbaiki
kondisi pemudanya.
Wallahu
a’lam bisshowwab.
No comments:
Post a Comment