Kepemipinan
adalah sebuah tanggung jawab besar dalam hidup seseorang. Seseorang yang
diberikan tanggung jawab untuk memimpin berarti memikul sebuah beban tanggung
jawab dipundaknya. Karena seorang pemimpin tidak lagi memikirkan dirinya
sendiri. Yang ada dikepalanya bukanlah masalah – masalah dirinya sendiri. Yang dituju
bukanlah kebaikan untuk dia pribadi. Seorang pemimpin harus juga memikirkan
kemajuan kelompok yang dipimpinnya, harus mampu melakukan sesuatu untuk
mengembangkan kelompok yang dipimpinnya, harus mampu memberikan kebaikan bagi
kelompok dan orang – orang yang dipimpinnya. Seorang pemimpin tidak lagi
berbicara tentang “saya” tapi telah berbicara dan berbuat untu “kita”.
Oleh
karena beban yang begitu berat yang diemban seorang pemimpin. Atas dasar peran
yang begitu penting yang dimiliki oleh seorang pemimpin. Maka, seorang pemimpin
harus mampu meng-upgrade kemampuannya. Meningkatkan kualitas dirinya dan
melejitkan potensi dirinya. Agar beban yang berat dan peranan yang sangat
penting itu dapat dijalankan dengan sangat baik. Kemampuan, kualitas dan
potensi itu adalah modal yang harus dimiliki oleh setiap orang yang akan
menjadi pemimpin. Setidaknya ada tiga kekuatan yang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin. Yaitu, kekuatan Visi, kekuatan komunikasi dan kekuatan keteladanan.
a. Kekuatan
Visi
Menurut
istilahnya, visi berarti kemampuan untuk melihat pada inti persoalan. Visi juga
dapat berarti juga pandangan atau wawasan yang jauh kedepan. Dalam konteks
keorganisasian, visi dapat dimaksudkan sebagai tujuan dasar atau mimpi – mipi besar
yang menjadi cita – cita utama dari organisasi atau kelompok tersebut. Tujuan ini
merupakan alasan utama dari terbentuknya organisasi atau kelompok tersebut. Serta
visi juga berupa hal – hal besar yang ingin diraih dalam rentang waktu
tertentu.
Pemimpin
harus memiliki visi yang kuat dalam kepemimpinannya. Artinya dia mengetahui
dengan jelas dalam masa kepemimpinannya organisasi atau kelompok yang dia
pimpin akan di bawa kemana. Karena layaknya sebuah kapal, pemimpin merupakan
nakhoda dari kapal tersebut. Pemimpinlah yang menjadi penentu arah atau jalan
yang akan diambil oleh organisasi tersebut.Seorang pemimpin dalam perannya
disebuah organisasi seorang pemimpin harus bisa mengenal jalan yang akan
ditempuh untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Karena itulah pemimpin
harus memiliki visi yang kuat dalam memimpin.
Kekuatan
visi dari seorang pemimpin akan menjaga konsistensi dari organisasi atau
kemompok yang dipimpinnya. Kekuatan visi dari seorang pemimpin akan menjaga dan
menjamin organisasi tetap pada “on the track” untuk capai tujuan meski sedang
diterpa oleh masalah. Layaknya nakhoda yang tetap bisa mengendalikkan kapalnya
pada saat badai menerjang kapal tersebut.
Dan
kekuatan dari visi ini akan dapat dimunculkan ketika seorang pemimpin telah
mengetahui dan memahami dengan baik apa yang menjadi tujuan dasar dari kelompok
atau organisasi tersebut. Selanjutnya setelah memahami tujuan, visi yang kuat
dibangun dengan kemampuan menterjemahkan atau membuat langkah dan mengenali
jalan dalam mencapai tujuan tersebut serta juga mengetahui masalah yang mungkin
dapat menghambat proses pencapaian cita - cita. Langkah dan jalan inilah yang
akan menjadi visi dari seorang pemimpin. Semakin baik dalam mengindetifikasi
langkah dan jalan untuk mencapai cita – cita besar dari sebuah organisasi maka
akan semakin kuat visi yang dimiliki.
b. Kekuatan
komunikasi
Komunikasi
adalah Sebuah proses
penyampaian pikiran atau informasi dari seseorang kepada orang lain melalui
suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut mengerti betul apa yang
dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau informasi”.(Komaruddin,
1994;Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994; Koontz & Weihrich, 1988).
Dan komunikasi dapat
efektif apabila pesan diterima dan dimengerti sebagaimana dimaksud oleh
pengirim pesan, pesan ditindaklanjuti dengan sebuah perbuatan oleh penerima
pesan dan tidak ada hambatan untuk hal itu (Hardjana, 2003).
Komunikasi
merupakan hal penting dalam sebuah organisasi. Karena organisasi merupakan
kumpulan dari banyak orang dan komunikasi disini memiliki peran penting dalam
organisasi. Salah satunya adalah menjaga soliditas organisasi. Banyak contoh
kasus sebuah organisasi atau kelompok tidak berjalan dengan baik abhkan
mengalami perpecahan karena permasalahan komunikasi. Baik antara sesama unsur
pimpinan organisasi, antara pimpianan dan anggota atau anatara sesama anggota. Oleh
karena itulah dalam membangun sebuah organisasi dan menjalankan organsisasi,
komunikasi menjadai hal yang sangat penting untuk dijaga oleh seluruh unsur
dalam organisasi.
Kekuatan
komunikasi sangat mutlak harus dimiliki oleh setiap pemimpin. Karena pemimpin
adalah orang yang akan memberikan arahan dan petunjuk untuk setiap gerakan dan
kerja yang akan dilakukan oleh setiap anggotanya. Kekuatan komunikasi dari
seorang pemimpin menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan oleh pemimpin
terhadap anggota – anggotanya dan apa yang dilakukan oleh anggota – anggotanya setelah
mendapatkan arahan dari sang pemimpin. Sehingga terjadi harmonisasi gerak yang
baik antara keinginan dari pemimpin dan kerja yang dilakukan oleh anggota.
Ada
beberapa hal yang harus mampu dikomunikasikan dengan baik oleh seorang pemimpin
kepada anggota – anggotanya. Kekuatan komunikasi dari seorang pemimpin
bertujuan untuk menunjukkan jalan dan langkah yang akan diambil oleh organisasi
dalam mencapai tujuan dan dalam menghadapi setiap permasalahan. Pertama pemimpin
harus bisa mengkomunikasikan apa yang menjadikan visinya. Dan diharapkan para anggota
mengetahui apa yang akan mereka tuju bersama sang pemimpin. Sehingga jika di
pertengahan jalan organisasi mengalami masalah dan terlihat organisasi sudah
mulai “off the track” maka para anggota dalam hal ini bisa memberikan pandangan
dan mengingatkan untuk mengembalikkan organisasi pada jalur yang tepat.
Yang
kedua adalah hal yang harus mampu dikomunikasikan dengan baik oleh pemimpin
dalam sebuah organisasi adalah kondisi dan permasalahan – permasalahan yang
sedang dan akan dihadapi oleh organisasi atau kelompok dalam mencapai tujuan
yang sudah ditetapkan. Komunikasi yang baik dari pemimpin terhadap kondisi dan
masalah yang dihadapi akan menghasilkan kesadaran dari setiap anggota akan
peranan dan tugas yang dapat dilakukannya dalam menghadapi setiap masalah yang
ada. Tapi tentunya tidak semua masalah harus disampaikan kepada anggota. Cukup hal
– hal yang benar – benar berkaitan dengan mereka. Oleh karena itulah komunikasi
akan hal ini harus dapat dilakukan dengan baik oleh setiap pemimpin. Kekuatan komunikasi
seorang pemimpin juga harus dimiliki dalam hal komunikasi kepada pihak – pihak yang
ada diluar organisasi tersebut. Komunikasi ke keternal organisasi akan
menguatkan dan menjadi proses marketisasi tersendiri terhadap organisasi atau
kelompok tersebut.
c. Kekuatan
keteladanan
Dan
kekuatan ketiga yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah kekuatan
keteladanan. Artinya seorang pemimpin harus memberikan keteladanan guna
memimpin para anggotanya dalam menempuh “jalan” untuk mencapai tujuan atau visi
yang telah dibuat. keteladanan merupakan salah satu tugas yang harus dilakukan
oleh seorang pemimpin, seperti istilah yang diungkapkan oleh Ki Hajar dewantara
“Ing Ngarso sung tulada” yang artinya didepan kita menjadi teladan.
Keteladanan
dari pemimpin adalah “motor” penggerak seluruh elemen organisasi yang paling
efektif. Karena konsepnya dalam sebuah keteladanan akan lebih bermakna
ketimbang seribu kata – kata. Seorang pemimpin yang mampu memberikan
keteladanan akan lebih dicintai, lebih dihormati dan akan lebih diikuti
ketimbang pemimpin – pemimpin yang hanya bisa berkata – kata dan beretorika. Keteladanan
merupakan salah satu bentuk komunikasi yang harus dijalankan oleh seorang
pemimpin kepada anggota – anggotanya.
Kita
telah melihat bagaimana kepemimpinan Rasulullah saw yang dipenuhi oleh
keteladanan. Beliau tidak hanya mengetahui apa masalah yang sedang dihadapi,
tetapi juga Rasul memahami bagaimana masalah itu diselesaikan. Artinya dalam proses
kepemimpinan yang dilakukan, Rasul tidak hanya hadir dalam alam kata – kata retorika
dalam menghadapi sebuah masalah tetapi juga Rasul dalam taraf amal dan tindakan
untuk menyelesaikan masalah – masalah yang dialami oleh umat islam saat itu. Contohnya
dalam perang khandaq bagaimana Rasul ikut turut ambil bagaian dalam proses
pembuatan parit.
Kekuatan
keteladanan dari seorang pemimpin akan mampu menggerakan seluruh elemen
organisasi untuk bekerja secara bersama – sama dalam mencapai tujuan dan visi
yang telah ditetapkan. Keteladanan akan “menghangatkan” hubungan antara
pemimpin dan anggota tanpa mengurangi rasa hormat dari dari para anggota kepada
pemimpin. Bahkan keteladanan akan lebih meningkatkan rasa hormat kepada
pemimpin yang mampu memberikan keteladanan.
Wallahu
a’lam.
No comments:
Post a Comment