Saturday 9 June 2012

URGENSI RUHIYAH DALAM AKTIFITAS

Menjadi seorang aktivis dakwah bukanlah sebuah proses instan. Dimana seseorang untuk menyandang predikat aktivis dakwah harus menjalani sebuah proses panjang yang bahkan akan berlangsung seumur hidup (madal hayah) yaitu proses tarbiyah. Dimana dalam tarbiyah itu sendiri ada tiga aspek yang menjadi perhatian. Yaitu, aspek Ruhiyah,fikriyah dan jasadiyah. Ketiga hal tersebut menjadi perhatian dalam tarbiyah karena ketiga hal tersebut adalah modal dasar yang harus dimiliki oleh seorang aktivis dakwah untuk menjalani setiap aktivitas kebaikan dalam kehidupannya sehari – hari. Perkembangan ketiga aspek tersebut harus berlangsung secara seimbang, karena jika terjadi ketimpangan dalam perkembangan ketiga aspek tersebut maka akan berdampak pada aktivitas yang dijalani oleh seorang aktivis dakwah.
Ruhiyah, jasadiyah dan fikriyah merupakan modal dasar bagi seorang aktivis dakwah. Karena berangkat dari ketiga hal itulah seorang aktivis dakwah akan bergerak melakukan perubah baik bagi dirinya sendiri,orang lain serta lingkungan sekitarnya. Oleh karena itulah mengapa ketiga aspek ini menjadi perhatian besar dalam tarbiyah. Perkembangan ketiga aspek ini telah semuanya masuk dalam perangkat – perangkat tarbiyah seperti, liqo’, tasqif, mabit, daurah, ri’lah ataupun mukhayyam. Semua perangkat – perangkat tersebut  memiliki tujuan untuk pengembangan ketiga aspek tersebut.
Oleh karena itulah penting bagi selluruh aktivis dakwah untuk dapat memahami aspek dasar yang harus ia miliki untuk menunjang setiap aktivitas dakwah yang ia jalani. Karena ketiga hal ini dapat terjaga dengan baik, maka akan diikuti dengan peningkatan dari kuantitas dan kualitas aktivitas dakwah seorang aktivis. Begitu juga sebaliknya, jika terjadi kemunduran dari ketiga aspek tersebut maka dapat menyebabkan kemunduran aktivitas dakwah dari seorang aktivis.
Sudah banyak contoh yang terjadi dilapangan, seorang aktivis dakwah yang mundur secara perlahan – lahan dikarenakan ketidak mampuannya dalam menjaga salah satu dari aspek ruhiyah,fikriyah ataupun jasadiyahnya. Hal itu nyata dan ada serta sangat dekat dengan kita. Jadi, sudah menjadi kewajiban bagi seorang aktivis dakwah untuk selalu menjaga ketiga aspek ini dalam dirinya. Karena hal ini adalah modal dasar bagi dirinya.
1.      Aspek Ruhiyah
Dalam dakwah, peranan para manusianya (para aktivis dakwah/da’i) sangatlah vital. Dakwah dapat tumbuh ataupun hancur di tangan para da’inya. Seberapa besar kecintaan dan kedekatan mereka kepada Allah SWT, kekokohan ukhuwah sesamanya, dan kecintaan berjihad di jalan-Nya sangat menentukan keberhasilan dakwah. Kecintaan terhadap Allah swt tercermin dalam kondisi ruhiyah dari aktivis dakwah tersebut.  Kekokohan ruhiyah dan kedekatan para aktivis dakwah kepada Allah swt terejawantahkan dalam amalan – amalan yaumi yang dilakukannya.

“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari
agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah
mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut
terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir,
yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka
mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya,
dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui. “
(QS. Al-Maidah : 54)

Sejarah telah mencatat sebuah generasi terbaik dalam sejarah perkembangan dakwah islam,yaitu generasi para sahabat dan generasi tabi’in. Mereka diibaratkan sebagai singa di siang hari dan sebagai seorang abid di malam hari. Mereka begitu bersemangat seakan – akan memiliki kekuatan sebesar singa untuk menyebarkan dakwah dan berperang dijalan Allah disiang hari. Tetapi dimalam hari mereka bercucuran air mata karena larut dalam kekhusyukan qiyamullail yang mereka kerjakan. Mereka ditengah kesibukkan yang luar biasa dalam aktivitas dakwah yang dilakukan oleh para sahabat, tetapi semua aktivitas yang dilakukan para sahabat tidak mengurangi kedekatan mereka kepada Allah swt. Bahkan aktivitas dakwah telah menjadikan mereka semakin dekat dengan Allah swt.
Setiap aktivis dakwah harus dapat menjaga kualitas ruhiyah dalam dirinya. Penjagaan terhadap ruhiyah ini akan tercermin dalam kuantitas dan kualitas dalam amalan yaumi yang ia lakukan. Seorang aktivis dakwah harus mampu menjaga kuantitas dan kualitas amalan yaumi-nya karena itulah cerminan dari kualitas ruhiyah dari seorang aktivis dakwah. Seperti yang pernah dilakukan oleh para sahabat yang tetap bisa larut dalam kekhusyukan qiyamulail walaupun disiang harinya mereka berjuang begitu keras demi menegakkan agama Allah swt.
Jangan sampai kesibukkan dari seorang aktivis dengan agenda – agenda dakwah mengakibatkan dia menjadi lalai dalam menjaga amalan yaumi nya. Jika hal itu yang terjadi maka aktivis dakwah tersebut  telah melakukan kesalahan besar dalam memahami hakekat dakwah itu sendiri. Karena seharusnya setiap aktivitas dakwah yang dilakukan oleh seorang aktivis dakwah paling awal dampaknya harus dirasakan oleh si aktivis dakwah itu sendiri. karena jika ia larut dalam agenda – agenda dakwah tetapi lalai dalam menjaga ruhiyah dan amalan yaumi maka ia tidak akan bertahan lama dalam agenda – agenda dakwah tersebut. Sebab hatinya akan menjadi kering karena telah memberikan banyak hal namun lupa untuk mengisi lagi hatinya dengan amalan – amalan yaumi. Akibatnya ketika mendapatkan sehuah benturan dalam agenda dakwah yang dijalaninya, ia akan mudah sekali jatuh dalam juran kefuturan.
Kondisi ruhiyah yang palin minimal, akan menjadi “imunitas” bagi seorang aktivis dakwah. Maksudnya ruhiyah dari seorang aktivis dakwah akan dapat menjaga para aktivis dakwah daris segala “virus – virus’ yang dapat merusak semangat dari para aktivis dakwah.  Kondisi ruhiyah yang lebih tinggi l;agi dapat menjadi “tameng” bagi para aktivis dakwah. Artinya ruhiyah dapat menangkal segala bentuk hal yang dapat menyebabkan aktivis dakwah menjadi futur. Terakhir, kualitas ruhiyah yang baik akan bisa menjadi “senjata” bagi para aktivis dakwah.
Selanjutanya mengapa penjagaan terhadap amalan yaumi dan ruhiyah menjadi aspek yang penting dari tabiyah dan dakwah adalah agar kita terhindar dari golongan orang – orang yang dibenci oleh Allah swt seperti yang diungkapkan dalam Al qur’an surat as shaff ayat 3

Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. (As Shaff :3)

Ikhwafillah, berdakwah berarti mengajarkan serta mengajak orang – orang kepada Allah swt. Makaakan menjadi hal yang sangat lucu jika ada seorang yang mengaku sebagai aktivis dakwah, sibuk dalam agenda – agenda dakwah bahkan memiliki binaan akan tetapi ia tidak mampu menjaga amalan yaumi serta ruhiyahnya. Lucu karena jangankan untuk menyentuh dan mempengaruhi orang lain, dirinya pun masih jauh dari apa yang ia katakan atau ia jarakan kepada binaan – binaannya.
Selain itu, orang – orang yang seperti ini termasuk kedalam golongan yang sangat dibenci oleh Allah swt seperti yang telah dituliskan dalam ayat diatas. Allah swt sangat membenci orang – ornang yang hanya mampu mengatakan sesuatu tetapi tidak mampu dan tidak mau berusaha untuk mengejawantahkan perkataannya dalam bentuk tindakan nyata dilapangan.

Alasan selanjutnya mengapa penjagaan terhadap ruhiyah ini menjadi salah satu aspek penting dari dakwah adalah karena hal ini merupakan syarat utama tercapainya kemenangan dakwah. Ikhwafillah, telah banyak contoh yang dapat dijadikan pelajaran, dimana dengan keberhasilan dalam menjaga kualitas ruhiyah maka Allah swt akan menurunkan bantuanNya agar kemenangan dakwah dapat diraih. Salah satu contohnya adalah perang Badar yang dijalani oleh Rasul. Atau contoh lainnya, dimana Muhammad Al fatih selalu berusaha menjaga ruhiyah pasukannya dengan cara membiasakan pasukannya untuk mengerjakan qiyamullail. 
 
apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. dan kamu Lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat. (An Nashr :1-3)

ikhwafillah,pertolongan Allah swt dalam meraih kemenangan dakwah hanya akan diberikan kepada orang – orang yang memiliki kedekatan kepada Allah swt. Kedekatan ini hanya dapat dibangun melalui kualitas ruhiyah yang mantab dan tercermin dalam kualitas serta kuantitas amalan yaumi yang bagus. Oleh karena itu, penting bagi setiap aktivis dakwah untuk selalu menjaga kedekatannya kepada Allah azza wa jalla, karena ialah yang menentukan keberhasilan dari kerja – kerja kita dan Allah swt adalah sebaik – baik penolong.


No comments:

Post a Comment