Thursday 19 July 2012

menjadi pribadi menawan dengan bersabar


Hidup memang tidak selalu sesuai dengan apa yang diinginkan. Tidak semua yang kita rencanakan dapat terjadi atau berjalan dengan baik. Akan selalu ada kendala dan masalah dalam setiap jalan kehidupan manusia. Kendala dan masalah tersebut merupakan ujian dari Allah swt untuk setiap hamba – hambaNya. Ketidak sesuaian antara apa yang diharapkan dengan hasil yang didapatkan bisa jadi merupakan cara Allah swt untuk memberikan yang lebih baik dari yang kita harapkan dihadapan Allah swt atau cara Allah menjaga kita dari hal – hal yang buruk dimata Allah swt.
diwajibkan atas kamu berperang, Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS Al Baqarah :216)
Untuk mengahadapi semua itu diperlukan kesabaran. Sabar menghadapi masalah yang datang, sabar menghadapi hasil yang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan karena kita tahu Allah  swt akan memberikan hasil yang jauh lebih baik lagi kedepannya. Karena kesabaran merupakan salah satu cara untuk mendapatkan pertolongan dari Allah swt :
Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu[99], Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS Al baqarah :153)
Seseorang yang pribadinya dihiasi dengan kesabaran akan menjadi pribadi yang menawan. Seseorang yang menghiasi hari – harinya dengan kesabaran maka ia akan menjadi orang yang kokoh dan tegar dalam menjalani hidup. Seseorang yanng hari – harinya penuh dengan kesabaran maka ia akan menjadi prang yang dekat dengan Allah swt. Sebaliknya orang – orang yang tidak memiliki kesabaran dalam diinya, orang – orang yang dari tutur katanya,tidak mencerminkan kesabaran dalam perbuatannya akan kehilangan pesona keindahan dalam dirinya.
Setidaknya seseorang harus memiliki kesabaran didalam 3 (tiga) hal. Yaitu, sabar dalam meluuskan niat, sabar dalam menjalankan proses dan yang terakhir sabar dalam menghadapi hasil yang didapatkan. Dengan memiliki kesabaran seseorang akan dapat menjalani kehidupan dengan tenang. Karena dia akan merasa dekat dengan Allah swt, karena ia yakin bahwa Allah wt akan memberikan yang terbaik baginya setelah ia menjalani semua usaha dengan semaksimal mungkin. Dengan kesabaran sesorang merasa yakin bahwa apapun hasil yang dia dapatkan merupakan yang terbaik baginya dimata Allah swt.
Yang pertama, sabar dalam meluruskan niat diperlukan karena Allah swt hanya menerima amal atau perbuatan yang disertai dengan niat yang lurus karena Allah swt. Karena sesungguhnya semua amal perbuatan itu tergantung pada niatnya. Dan niat memiliki posisi penting dalam penerimaan sebuah amal yang dilakukan oleh manusia. Sebuah pekerjaan yang baik tetapi diawali dengan niat yang salah maka pekerjaannya tersebut akan sia – sia. Jadi, sebelum melakukan sesuatu perhatikan niat kita. Luruskanlah niat disetiap awal kita hendak melakukan sesuatu. Niat yang lurus adalah niat yang ditujukan kepada Allah swt.
Ingin sekolah atau kuliah luruskan niat, untuk apa kita bersekolah atau kuliah? Kuliah untuk mencari keridhoan Allah swt. Kuliah agar mendapatkan ilmu yang dapat digunakan untuk mencari keridhoah Allah swt dengan cara menggunakan ilmu yang didapatkan untuk kebaikan dan memberikan manfaat bagi orang banyak.
Ingin membeli kendaraan bermotor yang mahal dan mewah maka kita juga harus meluruskan niat untuk apa kita membeli kendaraan tersebut. Jangan sampai kita membeli sebuah kendaraan hanya untuk pamer dengan oang – orang, jangan sampai kita membeli kendaraan untuk sesuatu yang sia – sia bahkan untuk sesuatu yang membawa keburukkan.
Ketika ingin menjadi seorang pejabat, tanyakan niat kita untuk apa menjadi pejabat. Untuk apa kita mengejar sebuah posisi atau jabatan. Kalau niatnya sekedar ingin mendapatkan kekuasaan, kalau niat ingin mendapatkan harta, kalau niat menjadi pejabat hanya ingin dipuji dan hanya ingin dihormati oleh orang – orang. Sebaiknya jangan menjadi pejabat, karena kalaupun berhasil menjadi pejabat semuanya tidak akan barokah. Harta, kekuasaan, kehormatan dan lain – lain tidak akan mendapatkan kebrkahan karena diawali dengan niat yang tidak baik.
Bersabar dalam menjaga kelurusan niat dalam melakukan pekerjaan akan menentukkn bagaimana proses dalam menjalani pekerjaan tersebut dan juga pastinya hasil yang didapatkan. Sebuah pekerjaan yang diwalai dengan niat yang salah tidak akan mungkin dijalani dengan sebuah proses yang benar dan hasilnya pun tidak akan baik dimata Allah swt, tidak akan membawa hasil yang berkah. Orang yang mengawali pekerjaannya dengan niat yang lurus saja nelum tentu dapat terhindar dari cara – cara yang buruk dalam melakukan pekerjaannya apalagi orang – orang yang mengawali pekerjaan dengan niat yang salah tentunya akan amat sangat sulit mendapati orang tersebut melakukan dengan cara – cara yang baik dan benar.
Belajar atau sekolah misalnya, jika diawali dengan niat yang salah bukan karena Allah wt, maka dalam prosesnya pun akan ternoda dengan perbuatan yang tidak baik. Dalam prosesnya akan diwarnai dengan tindakan – tindakan curang seprti mencontek, kerja sama dalam ujian, membeli bocoran soal dan lain – lain. Sehingga hasil yang didapatkan, nilai yang keluar dan gelar yang diraih tidak berkah dimata Allah swt. Boleh jadi kita memiliki gelar akademik setelah kuliah bertahun – tahun, namun ternayata dihadapan Allah gelar tersebut tidak bernilai apa – apa karena diraih dengan niat dan proses yang salah. Dan masih banyak contoh lainnya yang dapat dikemukakan mengenai dampak dari lurusnya niat terhadap proses yang dijalani dan hasil yang didapatkan.
Selanjutnya setelah kita bersabar dalam meluruskan niat, maka yang diperlukan dan harus dilakukan oleh seorang muslim adalah bersabar dalam menjalankan proses dan usaha. Sabar dalam usaha adalah kita bersabar menghadapi setiap “kerikil” masalah dan kita bersabar dalam melewati “tebing” yang muncul dalam perjalanan hidup kita. Bersabar dalam berproses berarti sabar dalam menantikan akhir dari sebuah proses yang panjang karena kita yakin bahwa Allah swt akan memberikan sesuatu diwaktu yang tepat.
Bersabar dalam berproses menghindari kita dari sifat tergesa – gesa dalam mendapatkan hasil. Banyak orang yang tergesa – gesa ingin menikmati hasil dari setiap proses yang dijalaninya, padahal belum tentu apa yang kita anggap baik adalah hal yang baik dimata Allah swt.
Padahal kalau kita sadari sebenarnya menikmati hasil sangatlah singkat waktunya, yang lama adalah proses. Kita tidak bisa menikmati hasil dalam waktu lama karena hasil hanya dapat dinikmati dalam waktu singkat, jauh lebih singkat dibandingkan proses. Ibu hamil contohnya, melahirkannya tidak akan selama proses kehamilan. Dan ibu – ibu biasanya akan sangat menikmati poses kehamilan itu sendiri. Seandainya seoang ibu yang sedang hamil tidak memiliki kesabaran dalam proses kehamilannya, tergesa – gesa ingin segera melahirkan akan sangat fatal dampaknya.
Kesabaran dalam menjalani proses menunjukkan kualitas pribadi seorang muslim dalam menjalani ujian dari Allah swt. Setiap kebaikan yang kita lakukan pasti akan menimbulkan hal – hal buruk disekelilinginya yang dapat merusak perbuatan baik yang kta lakukan. Logikanya jika kita menanam padi, pastinya akan tumbuh rumput – rumpur liar disekitarnya. Begitu juga dalam menjalani proses untuk mencapai sesuatu, pasti akan timbul masalah  yang bisa merusak hasil yang kita dapat jika kita tidak memiliki kesabar4an dalam menghadapinya.
Masalah dan ujian dalam proses kehidupan adalah sesuatu hal yang pasti dihadapi. Karena ujian dan masalah merupakan sebuah proses pembuktian keimanan seorang muslim. Karena keimanan tidak hanya diyakini dalam hati dan diucapkan dengan lisan tetapi juga terejawantahkan dalam amal perbuatan. Dan orang – orang yang sabar dan berhasil menjalani ujian dengan baik itulah orang – orang yang teruji keimanannya.
Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (Al ankabut : 1 – 3)
Ujian dalam menjalani proses itu adalah sebuah keniscayaan. Bukan bagaimana agar tidak mendapatkan masalah dalam menjalani proses tetapi bagaimana bisa menikmati proses yang dijalani dengan kesabaran sehingga hasil yang didapatkan akan maksimal, minimal keberkahan dari Allah swt telah kita dapatkan dengan kesabaran kita.
Yang terakhir, ketika kita telah mampu menjaga kelurusan niat, bersabar dalam menjalani proses, maka seorang muslim harus memiliki dan harus mampu bersabar dalam menghadapi hasil yang didapatkan.
Setiap orang pasti ingin mendapatkan hasil yang terbaik. Namun sayangnya banyak orang yang mengukur hasil terbaik menurut prasangka dan tolak ukur mereka. Sehingga muncul anggapan dalam benak mereka bahwa hasil yang terbaik adalah minimal yang sesuai dengan mereka harapkan dan sesuai dengan yang direncanakan. Kurang dari itu merupakan hasil yang tidak baik.
Padahal kalo kita sadari bahwasanya pandangan manusia itu sangatlah sempit, terlebih untuk memandang apakah sesuatu itu baik baginya atau merupakan hal yang buruk baginya. Sehingga untuk ukuran apakah sebuah hasil itu baik atau buruk maka yang kita gunakan adalah penilaian dari Allah swt, karena bashirah atau pandangan Allah swt jauh lebih luas dan pasti kebenarannya dibandingkan dengan manusia.
diwajibkan atas kamu berperang, Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS Al Baqarah :216)
seorang pelajar atau mahasiswa yang telah belajar dengan baik ketika hendak menghadapi ujian dan ketika ujian dilaksanakan ia menjalaninya dengan jujur tanpa ternodai sedikitpun kecurangan. Namun, ternyata nilai yang didapatkan kecil bahkan paling kecil diantara teman – teman lainnya. Seorang muslim yang memiliki kesabaran dalam menyikapi hasil yang didapatkan maka akan timbul dua sikap dalam dirinya.
Pertama melakukan evaluasi terhadap dirinya. Seorang yang memiliki kesabaran dalam menyikapi hasil akan terhindar dari sikap menyalahkan orang lain, ia akan selalu menginstrospeksi dirinya sendiri tidak menyalahkan orang lain. Yang kedua orang yang mampu bersabar dalam menyikapi hasil tercermin dalam pikiran positifnya terhadap Allah swt. Ia yakin bahwa ketika ia telah melakukan segalanya dengan baik, maka Allah swt akan memberikan hasil yang terbaik. Tidak hanya terbaik dimata manusia tapi juga terbaik dimata Allah. Dan terbaik dimata Allah swt itulah yang seharusnya dicaro oleh umat islam.
Semoga kita menjadi pribadi yang dipenuhi dengan kesabaran sehingga mampu membuat kita menjadi pribadi yang menawan, menjadi pribadi yang mempesona dan selalu memiliki sikap optimis dan key6akinan dalam mnejalani kehidupan dan segala ujian dari Allah swt yang ada dalam kehidupan ini. Semoga kita semua menjadi pribadi – pribadi yang memiliki kesabaran sehingga keluarga kita, lingkungan kita dan negara kita menjadi lebih baik lagi.

No comments:

Post a Comment