Thursday 12 July 2012

Ramadhan “Bengkel” Besar Perbaikan Diri


Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka Barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi Makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan[114], Maka Itulah yang lebih baik baginya. dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). karena itu, Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
(QS Al Baqarah 183 – 186)
Ramadhan adalah sebuah momentum besar bagi umat islam dimana dalam sejarahnya dibulan ini lah untuk pertama kalinya Al Qur’an sebagai petunjuk bagi umat islam diturunkan. Dan dibulan ini pula seluruh orang yang beriman diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa kecuali orang – oang yang mendapatkan keringanan seperti yang dijelaskan dalam Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 185.
Setidaknya ada 3 hal yang haus dicapai oleh seorang muslim dalam menjalankan ibadah puasanya selama bulan ramadhan seperti yang tergambarkan didalam surat al baqarah ayat 183 s/d 186.yaitu agar menjadi orang – orang yang betakwa, menjadi orang – orang yang bersyukur dan  menjadi orang – orang yang berada didalam kebenaran. Itulah tiga tujuan yang harus dicapai oleh orang – orang yang beriman dalam menjalankan puasanya.
Ramadhan adalah salah satu proses dari perbaikan diri seorang muslim bukan puncak ibadah yang dilakukan orang muslim. Sukses atau tidaknya seorang muslim menjalankan ibadah puasa dibulan ramadhan tidak hanya diukur hanya dengan apakah mampu berpuasa sebulan penuh, berapa kali khatam membaca al qur’an atau menjalankan ibadah shalat malam dengan rutin. Tetapi lebih dari itu, seorang muslim yang menjalani ibadah puasa harus mampu mendapatkan ketiga hal diatas yaitu menjadi orang yang bertakwa, menjadi orang yang bersyukur dan menjadi orang yang berada dijalan kebenaran.
Hasil dari seorang yang berpuasa akan terlihat di sebelas bulan selain bulan ramadhan. Bagaimana seorang manusia menjalani kehidupannya dibulan ramadhan, tetapi juga sejauh mana ramadhan nantinya mampu merubah kehidupannya setelah ramadhan kearah yang lebih baik lagi. Karena kita mungkin tidak hidup hanya dibulan ramadhan. Oleh karena itu sangat penting bagi kita tetap menjaga keimanan dan ketakwaan diluar ramadhan.
Ramadhan adalah sarana pelatihan dan perbaikan bagi diri kita, maka sudh seharusnya ada sebuah peningkatan dari kualitas diri seorang muslim yang menjalankan ibadah puasanya. Setelah ia keluar dari “training center” bernama “ramadhan” selama sebulan penuh, sudah seharusnya ia menunjukkan sebuah peningkatan kualitas diri dari sebelum ia masuk dan menjalankan ibadah puasa dibulan ramadhan.
Peningkatan kualitas diri ini akan kita raih bilamana kita benar – benar serius dalam menjalani ibadah puasa ini. Bersungguh – sungguh dalam membiasakan diri melakukan ibadah – ibadah harian. Karena ketika kita telah mampu membiasakan diri dengan amalan harian dibulan ramadhan maka tidak akan sulit untuk membiasakannya dibulan – bulan laindiluar ramadhan.
Disnilah kita benar – benar dilatih untuk membiasakan diri dalam beribadah kepada Allah swt. Tidak hanya dilatih untuk terbiasa beribadah kepada Allah swt. Dibulan ini juga kita dilatih untuk berdisiplin diri dalam menjalankan segala aktivitas kita termasuk aktivitas ibadah kita. Kita dilatih untuk disiplin waktu makan kita, dan sangat penting bagi kita untuk menerapkan kedisiplinan ini diluar bulan ramadhan.
Inilah bulah dimana kita di tarbiyah dengan ibadah – ibadah kita, kita dilatih agar mampu menjadi pribadi yang disiplin dan semua itu hanya akan mampu kita jalani dan “menular”kan semangat dibulan ramadhan dengan kesungguhan dan keikhlasan didalam diri. Kita mesti bersungguh – sungguh agar kebaikan – kebaikan yang ada dibulan ramadhan mampu kita lakukan diluar bulan ramadhan. Itulah kemenangan yang diraih oleh seorang muslim.
Menjadi orang yang bertakwa, menjadi orang yang bersyukur dan menjadi orang yang berada didalam kebenaran itu tidak hanya selama orang menjalankan ibadah puasa dibulan ramadhan. Tetapi ketiga hal itumerupakan hasil yang terlihat diluar bulan ramadhan setalah orang – orang yang beriman menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh. Maka sekali lagi disampaikan berhasil atau tidaknya seseorang menjalani ibadah puasa bukan hanya dilihat dari selama ia menjalani ibadah puasa tapi juga kepada sejauh mana ibadah – ibadah yang dilakukannya dibulan ramadhan mampu merubah dirinya menjadi pribadi yang lebih baik lagi yang memenuhi ketiga kriteria tersebtu.
Oleh karena itulah mari kita jadikan  ramadhan sebagai “bengkel” untuk perbaikan diri kita sehingga selepas bulan ramadhan kita mampu menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Dan mampu mempertahankan kualitas dan kuantitas ibadah kita seperti ketika kita menjalankan ibadah dibulan ramadhan.
Jangan sampai kita menjadi pribadi – pribadi yang merugi dengan tidak mampu memanfaatkan momentum ramadhan ini sebaik – baiknya. Karena tidak ada perubahan yang dirasakan selepas kita dari bulan ramadhan. Atau dengan kata lain kualitas diri dan kualitas serta kuantitas ibadah kita tidak mengalami perubahan setelah melewati bulan ramadhan.  Atau bahkan jangan sampai kita menjadi orang – orang yang celaka karena kita menjadi pribadi yang lebih buruk setelah menjalani ibadah puasa dibulan ramadhan. Karena ibadah kita terus merosot setelah bulan ramadhan, na’udzubillah min dzalik.
Semoga kita dapat menjalani ibadah puasa dibulan ramadhan ini dengan sebaik – baiknya dan mampu mengukir prestasi terbaik dibulan ini. Karena belum tentu kita akan mendapatkan kesempatan untuk bertemu lagi dengan bulan ramadhan ditahun depan. Lebih dari itu semoga kita dapay memanfaatkan ramadhan sebagai sebuah momentum sebagai sebuah “bengkel” untuk memperbaiki diri kita.sehingga ketika kita telah melewati bulan ramadhan dan bertemu dengan idul fitri, kita benar – benar menjadi pribadi yang bersih kembali pada fitrahnya dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Menjadi pribadi yang bertakwa, menjadi pribadi yang mampu bersyukur dan mampu menjadi pribadi yang selalu berada dalam kebenaran. Amin ya Robbal A’lamin  

No comments:

Post a Comment