Thursday 19 July 2012

Catatan Hati untuk aktivitas ini

Dalam kurun beberapa waktu terakhir mulai terasa penurunan semangat dari para aktivis dakwah kampus, terutama dikampus saya sendiri. Setidaknya itu yang saya lihat semenjak saya masuk kuliah dan menjadi bagian dari aktivis dakwah kampus. serta saya juga membandingkan aktivitas dakwah yang dilakukan saat ini dengan cerita - cerita dari para generasi awal dakwah kampus disini.
terlihat sebuah perbedaan yang sangat mencolok, mulai dari sisi semangat (ghirah) dari para aktivisnya, militansi (jiddiyah) serta pengorbanan yang dilakukan. terlihat sangat berebda antara kondisi saat ini, keta'atan jundi terhadap qiyadah yang kurang dan kondisi masa lalu yang saya tahu lewat cerita dari para pendahulu dikampus ini. 
selain itu ada satu hal lagi yang terlihat begitu mencolok sekali penurunannya, yaitu ukhuwah. ikatan itu saat ini seakan semakin mengendor. ikatan itu sudah semakin renggang, sepertinya para aktivis hanya berhenti dan mengalami stagnansi pada tahapan ta'aruf. kita hanya saling kenal dan hanya sebatas tahu bahwa anda dan saya adalah aktivis dakwah yang berkecimpung di wajiha dakwah masing - masing. Tanpa disertai dengan saling memahami antara satu dengan yang lain.
Dampaknya adalah, kesalahan dan kesulitan dalam komunikasi sering kali terjadi dalam dakwah kampus disini. Sehingga dakwah yang diusung pun menjadi tidak produktif karena masalah komunikasi tersebut. banyak prasangka - pransangka yang muncul dikalangan aktivis dakwah sendiri. Yang akhirnya kita akan disibukkan dengan meluruskan prasangka - prasangka yang tidak akan pernah habisnya. Dan akhirnya dakwah yang diusung terbengkalai.
evaluasi sudah dilakukan, dan yang muncul dari pembahasan solusi tersebut adalah "pemahaman kader" yang kurang. pemahaman kader yang kurang tentang dakwah, tentang ukhuwah, tentang kejamaa'han, dan masih banyak kekurangan lainnya dari kader atau aktivis dakwah itu sendiri.
muncul sebuah pertanyaan yang cukup mengganjal, apakah akar permasalahan dakwah kampus kita terletak para kader itu sendiri? Apakah dakwah kampus yang sedang mengalami masalah disebabkan oleh para Kader yang notabene bertindak sebagai jundi? apakah semua ini salah kader yang notabenenya jundi? apakah jundi dapat dimintai pertanggung jawaban?
spertinya para qiyadah pun harus melakukan evaluasi diri. Karena yang dimintai pertanggung jawaban itu bukanlah jundi melainkan qiyadah atau pemimpin. kenapa pemahaman kader ini mulai menurun? kenapa banyak aktivis dakwah/kader/jundi yang seolah - olang "membangkang" dalam perspektif para qiyadah? kenapa dakwah kampus dikampus saya tidak lagi muntijah?
apakah ini disebabkan para jundi yang kurang paham? bagaimana dengan manajeman yang dilakukan oleh para qiyadah sendiri? apakah sudah tepat atau masih ada masalah disana. Ada masalah dari manajemen itu sendiris sehinggi mengakibatkan pemahaman kader menjadi tidak berkembang dengan seharusnya. kesalahan manajemen bisa berarti kesalahan dalam menerapkan manhaj, kesalahan dalam penjalanan program yang bertujuan meningkatkan tsaqofah kader, sehiungga yang didapatkan tidak sesuai dengan apa yang diinginkan.
lantas apakah kesalahan itu ada pada jundi, ketika ada seorang atau beberapa orang jundi yang dalam perspektif qiyadah melakukan "pembangkangan" terhadap keputusan - keputusan qiyadah? bagaimana dari sisi qiyadah itu sendiri? apakah Qiyadah telah "memanusiakan" para aktivis dakwah yang tidak lain adalah para jundi. atau jangan - jangan yang dilakukannya mereka adalah menganggap para jundi merupakan robot yang diprogram untuk selalu ikut dengan apa yang dikatakan oleh qiyadah tanpa membuka ruang - runag diskusi dan penyerapan terhadap apa yang dipikirkan oleh para jundi/kader/aktivis dakwah.
intinya aktivis dakwah baik itu seorang jundi maupun qiyadah, merupakan manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. karena qiyadah pun bukan seorang Rasul seperti Rasulullah yang ma'sum. oleh karena itu ketika melakukan evaluasi sangat bijak kalau kita mampu memulai evaluasi dari diri kita sendiri.jangan langsung menilai kekuranagn orang lain. coba lihat diri kita sendiri terlebih dahulu, baik para qiyadah ataupun jundi.  coba mulai mengkoreksi diri sendiri.

2 comments:

  1. kayakny isinya hasil dri daurah kemarin ya.. :)

    Mungkin solusi yg trbaik adlh dg memprbaiki kualitas pribadi qt, wuallahualam

    eh izin meninggalkan jejak, mampir pulo dblog sederhana an http://penavina.blogspot.com/ & http://oktavianamj.wordpress.com/

    ReplyDelete
    Replies
    1. yoyoyoyoy...
      sbb kita terlalu mudah menilai orng lain,..

      blog sederhana be sampe punya dua....

      Delete